Perpusdes Jendela Ilmu Sidodadi Ikuti Bimtek Pengembangan Perpustakaan dan TIK, Ini Harapannya
Perpusdes Jendela Ilmu Sidodadi Ikuti Bimtek Pengembangan Perpustakaan dan TIK, Ini Harapannya-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id-Perpustakaan Desa (Perpusdes) Jendela Ilmu Desa Sidodadi, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko mendapat kehormatan istimewa.
Pasalnya, dapat menghadiri pembukaan bimbingan teknis strategi pengembangan perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk layanan perpustakaan.
Program ini merupakan bagian dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat literasi dan kegemaran membaca di masyarakat.
Dalam kegiatan prestisius ini, hanya dua desa dari Kabupaten Mukomuko yang menerima undangan khusus, dan Perpustakaan Jendela Ilmu menjadi salah satunya.
BACA JUGA:Meriahkan HUT Bhayangkara ke-78, TNI-POLRI di Mukomuko Senam Bersama
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Sebelum Bekerja, Insya Allah Pekerjaan yang Berat Jadi Ringan
"Kami merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Ini merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan layanan perpustakaan dan mendukung literasi masyarakat," ungkap Kepala Perpusdes Jendela Ilmu Desa Sidodadi, Apriyanti.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2024 meluncurkan program TPBIS dan Pengembangan Perpustakaan Desa/Kelurahan/Taman Bacaan Masyarakat (TBM) melalui pengadaan buku bacaan bermutu.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan koleksi perpustakaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui akses terhadap informasi dan pengetahuan berkualitas.
Program ini dilaksanakan di 10.000 Perpustakaan Desa/Kelurahan/TBM di 500 Kabupaten/Kota yang tersebar di 38 Provinsi. Provinsi Bengkulu termasuk dalam gelombang IV program ini, yang akan berlangsung pada 3 sampai 4 Juli mendatang.
"Program ini merupakan langkah penting untuk memajukan perpustakaan desa dan meningkatkan akses masyarakat terhadap bacaan berkualitas. Kami berharap, melalui program ini, minat baca masyarakat akan semakin tinggi dan literasi di desa kami semakin meningkat," tambah Apriyanti.
Program TPBIS tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan koleksi buku di perpustakaan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat melalui literasi inklusif.
Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan pembelajaran yang modern, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Dengan adanya program ini, kami berharap perpustakaan desa bisa menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi warga untuk belajar dan mengembangkan diri. Selain menyediakan buku bacaan berkualitas, kami juga akan memperkenalkan berbagai teknologi baru yang dapat membantu masyarakat mengakses informasi dengan lebih mudah dan cepat," jelas Apriyanti.