Dexlite dan Pertamina Dex Sepi Peminat, Berikut Penyebabnya
Kendaraan mengisi BBM jenis Dexlite di Kota Bengkulu terlibat sepi.-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Dexlite dan Pertamina Dex mengalami penurunan peminat yang signifikan di Kota Bengkulu.
Banyak pemilik mobil diesel lebih memilih BBM subsidi jenis Biosolar, meskipun Dexlite dan Pertamina Dex menawarkan kualitas yang lebih tinggi.
Menurut seorang petugas SPBU di Kota Bengkulu, Randy, penyebab utama rendahnya minat terhadap Dexlite dan Pertamina Dex adalah harganya yang tinggi. Bahkan harga kedua jenis BBM tersebut lebih tinggi dibandingkan harga Biosolar.
"Dexlite dijual dengan harga Rp 15.250 per liter dan Pertamina Dex Rp 15.800 per liter. Ini jauh lebih mahal dibandingkan Biosolar yang hanya Rp 6.800 per liter," ujar Randy, Rabu 26 Juni 2024.
Randy menambahkan bahwa perbedaan harga yang cukup besar ini membuat banyak konsumen beralih ke Biosolar. Padahal Biosolar secara kualitas masih kalah dibandingkan Dexlite dan Pertamina Dex.
BACA JUGA:76 Ribu Kendaraan Diblokir Pertamina Beli BBM, Ini Penyebabnya
BACA JUGA: Pertamina Anjurkan Beli BBM di Pertashop, Ini Dia Manfaatnya Bagi Masyarakat
"Pemilik mobil diesel, baik yang kendaraan pribadinya maupun kendaraan operasional, lebih memilih BBM yang lebih terjangkau meskipun kualitasnya lebih rendah," tambahnya.
Fenomena ini tidak hanya terjadi pada pemilik mobil diesel biasa, tetapi juga pada pemilik mobil diesel mewah seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Mereka lebih memilih membeli Biosolar dibandingkan Dexlite dan Pertamina Dex.
"Banyak pemilik Fortuner dan Pajero Sport juga tetap membeli Biosolar. Mereka lebih mementingkan penghematan biaya daripada menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik," jelas Randy.
Selain faktor harga, ada juga persepsi di kalangan pengguna bahwa penggunaan Dexlite dan Pertamina Dex tidak memberikan manfaat yang cukup signifikan dibandingkan Biosolar.
"Beberapa konsumen merasa bahwa performa kendaraan mereka tidak jauh berbeda meskipun menggunakan BBM yang lebih mahal," kata Randy.
Meskipun Dexlite dan Pertamina Dex dirancang untuk memberikan pembakaran yang lebih bersih dan efisien, keuntungan ini tampaknya belum cukup menarik bagi para pengguna di Bengkulu.
"Konsumen di sini lebih fokus pada harga. Manfaat jangka panjang seperti mesin yang lebih awet dan emisi yang lebih rendah kurang diperhitungkan," pungkas Randy.