Permintaan Materai Menurun, Ini Penjelasan Kepala Kantor Wilayah DJPN Provinsi Bengkulu

Rewa/BE Karyawan PT Pos Indonesia saat menunjukkan materai.--

Harianbengkuluekspress.id - Permintaan materai di Bengkulu mengalami penurunan. Hal itu tentu saja berdampak pada penerimaan pajak dalam negeri khususnya pada sektor pajak lainnya. Hingga Mei 2024, penerimaan pajak lainnya di Bengkulu tercatat mencapai Rp 14,71 miliar atau mengalami kontraksi sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal itu disebabkan menurunnya permintaan pasar atas penggunaan materai.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan kepada BE, Selasa 2 Juli 2024, "Permintaan pasar atas penggunaan materai di Bengkulu menurun. Hal itu tentu saja berimbas pada menurunnya penerimaan pajak lainnya." 

Bayu menjelaskan, penurunan ini merupakan refleksi dari tren ekonomi yang sedang terjadi di Bengkulu. Sebab menurunnya permintaan pasar atas materai mengindikasikan aktivitas ekonomi yang melambat.

“Penggunaan materai biasanya berkaitan dengan aktivitas ekonomi seperti perjanjian bisnis, penjualan properti, dan transaksi lainnya. Penurunan ini kemungkinan mencerminkan adanya perlambatan di sektor-sektor tersebut," tambahnya.

BACA JUGA:Bupati Syamsul Salurkan Dana Hibah ke Organisasi Ini

BACA JUGA: Harga Sawit Menunjukkan Tren Positif, Segini Harga TBS Sawit di Provinsi Bengkulu Saat Ini

Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu Dr Ansori Tawakal SE MM mengatakan, dampak dari penurunan permintaan materai ini tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga oleh pelaku usaha dan masyarakat yang terlibat dalam transaksi yang membutuhkan materai. Banyak pelaku usaha yang mengeluhkan menurunnya permintaan dan volume transaksi, sehingga membuat permintaan materai menurun. 

"Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha," ujar Ansori.

Ia menambahkan, faktor lain yang mungkin mempengaruhi penurunan permintaan materai adalah semakin maraknya penggunaan dokumen digital. 

“Banyak perusahaan yang beralih ke dokumen digital untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Ini juga berdampak pada penggunaan materai,” jelas Ansori.

BACA JUGA:Disdukcapil Gelar Rekam Data di Sekolah, Ini Tujuannya

Salah satu pelaku usaha di Bengkulu, Dedi Kurniawan, juga merasakan dampak dari penurunan ini. Bahkan kegiatan bisnisnya belum begitu maksimal meskipun sudah memasuki semester 2 tahun 2024.

"Kami biasanya membutuhkan materai untuk berbagai keperluan bisnis. Namun, dengan menurunnya transaksi, kebutuhan kami terhadap materai juga berkurang,” tutup Dedi. (Rewa Yoke)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan