Harga Sawit Menunjukkan Tren Positif, Segini Harga TBS Sawit di Provinsi Bengkulu Saat Ini

Rewa/BE Petani Sawit memuat TBS kelapa sawit.--

Harianbengkuluekspress.id - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu terus menunjukkan tren positif. Dengan rata-rata harga yang kini telah di atas Rp 2.450 per kilogram. Peningkatan ini dipicu oleh lonjakan harga crude palm oil (CPO) yang telah menembus angka Rp 13 ribu per kilogram.

Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menjelaskan, kenaikan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sangat dipengaruhi oleh meningkatnya harga CPO dalam beberapa waktu terakhir. 

"Kenaikan harga CPO ini tidak bisa dilepaskan dari peningkatan harga minyak kedelai dan harga minyak mentah dunia," kata John, Selasa 2 Juli 2024.

Menurutnya, harga minyak kedelai yang menjadi salah satu kompetitor utama CPO mengalami peningkatan signifikan, sehingga turut mendongkrak harga CPO. Kondisi ini memberikan dampak positif terhadap harga TBS kelapa sawit yang dihasilkan.

BACA JUGA:Disdukcapil Gelar Rekam Data di Sekolah, Ini Tujuannya

BACA JUGA:73 ASN Pensiun Diberi Penghargaan, Penjabat Wali Kota Bengkulu Berikan Cinderamata di Balai Kota Merah Putih

Selain faktor harga minyak kedelai, harga minyak mentah dunia juga berperan penting dalam peningkatan harga CPO. Harga minyak mentah dunia yang terus naik mempengaruhi biaya produksi minyak sawit, sehingga harga jualnya pun ikut terdongkrak.

"Karena biaya produksi minyak sawit mentah naik, harga jualnya pun ikut mengalami kenaikan," tuturnya.

Selain itu, peningkatan permintaan dari negara besar seperti India dan Tiongkok juga menjadi salah satu faktor yang mendukung lonjakan harga CPO. Ditambah lagi, permintaan tersebut tidak diiringi oleh peningkatan produksi CPO. Sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar global, yang pada akhirnya mendorong naiknya harga CPO. 

"Kita melihat adanya lonjakan permintaan yang tidak diimbangi dengan produksi yang cukup, sehingga harga naik," tambahnya.

BACA JUGA:Astra Motor Bukukan 35 Unit Penjualan, Pada Launching Honda Beat Hadirkan Banf Geisha di Kota Ini

Meski begitu, John juga mengingatkan bahwa para petani harus tetap waspada dan siap menghadapi fluktuasi harga yang mungkin terjadi di masa depan. 

"Harga CPO dan TBS sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global, jadi kita harus tetap berhati-hati dan siap dengan segala kemungkinan," tutupnya.

Kenaikan harga TBS ini disambut baik oleh para petani kelapa sawit di Bengkulu. Mereka mengaku sangat terbantu dengan peningkatan harga ini, yang memberikan mereka keuntungan lebih baik dari hasil panen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan