Banjir Kembali Melanda, Ratusan Rumah Warga Kota Bengkulu Terendam Air

IST/BE Tim gabungan BPBD, Dinsos dan Damkar Kota Bengkulu membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir, Sabtu, 6 Juli 2024. --

Pihaknya akan saling berkoordinasi dengan OPD lainnya untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem. Dengan demikian, pihaknya dapat saling membagi tugas khususnya diwilayah-wilayah rawan banjir.

Terkait banjir ini BPBD Kota Bengkulu, mengajukan proposal bantuan senilai Rp 30 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Anggaran itu dibutuhkan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana banjir tersebut. 

"Di dalam program yang kita susun itu sebagian besar merupakan lanjutan dari program sebelumnya. Dan sudah kita siapkan proposal dan rincian yang dibutuhkan untuk disampaikan ke pusat," ujar 

BACA JUGA:Beroperasinya Pelayanan Cuci Darah, Dewan Apresiasi Pemkab, Ini Alasannya

Kabid rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Kota, Agus S Wijaya. Salah satunya lanjutan pembangunan pelapis tebing sungai rupat kecamatan selebar senilai Rp 40 miliar. Sebelumnya pada 2023 pelapis tebing ini diusulkan Rp 52 miliar, namun dari hasil kajian pusat baru dikucurkan dana Rp 12 miliar. Proses pekerjaan telah diselesaikan dengan baik oleh BPBD dan saat ini telah berdiri pelapis tebing sungai rupat sepanjang 650 meter. 

"Di sepanjang aliran sungai ini masuk titik rawan banjir yang merendam rumah warga ketika hujan deras. Dan sebagian sudah kita bangun pada tahun lalu, dan kita usulkan lanjutannya ditahun 2025," jelasnya. 

Kemudian, ada beberapa jembatan yang juga diusulkan untuk dibangun seperti Jembatan Teluk Sepang dengan nilai Rp 15 miliar. Kemudian, Jembata Alfatindo kecamatan selebar, jembatan penghubung sungai rupat Rp 4 miliar. 

"Ada juga beberapa saluran-saluran drainase ditengah pemukiman masyarakat yang terdampak banjir. Setiap titik rawan itu sudah kita verifikasi ke lapangan sehingga bisa kita usulkan ke pusat agar ada dana yang diperbantukan," ungkapnya. 

BACA JUGA:Tekan Nikah Dini, Tekan Stunting

Agus menyampaikan terkait usulan/proposal bantuan ke BNPB itu sangat diharapkan untuk diakomodir. Sebab, kebutuhan biaya ketika dirincikan sangat besar dan tidak mampu jika semuanya dibebankan ke APBD Kota. 

"Kita baru bisa mengusulkan, terkait apakah nanti semuanya disetujui atau tidak itu tergantung kajian dari mereka. Berapapun nanti jumlah dana yang disetujui akan tetap kita maksimalkan pekerjaannya," pungkas Agus.

Salah satu dampak banjir terberat terjadi pada bangunan mess karyawan Rumah Makan Bebek Sambal Pecut Bengkulu, di Jalan H Adam Malik, Kelurahan Pagar Dewa roboh, karena terkena longsoran air saat hujan melanda Sabtu, 7 Juli 2024. Bangunan tersebut roboh karena pondasi yang digunakan untuk menyokong bangunan longsor. Selain bangunan mess karyawan, empat unit sepeda motor juga terdampak akibat pondasinya longsor. 

Diceritakan Marlina pemilik warung BSP, kejadian longsor pada Sabtu 6 Juli 2024. Hujan deras yang mengguyur Kota Bengkulu, sejak pagi membuat sungai kecil di belakang mess meluap. Akibat sungai kecil meluap tersebut menyebabkan kontur tanah tempat dibangun mess tidak stabil dan akhirnya longsor.

"Kejadiannya itu sekitar jam 04.00 dinihari, beruntung semua karyawan yang berada didalam mess berhasil selamat. Selain bangunan yang roboh, ada motor juga terkena longsor," jelas Marlina.

BACA JUGA:Jalin Silaturahmi dengan Lomba Burung, Ini Pesan Bupati Rejang Lebong

Tag
Share