Cari Investor Kelola Waterpark, Ini Harapannya
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Rudy A Sihaloho ST-Doni/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Untuk pengembangan pariwisata Kabawetan, Pemkab Kepahiang saat ini sudah memiliki aset Waterpark. Waterpark atau taman air, merupakan kawasan baru objek wisata skala besar yang dikembangkan Pemkab Kepahiang sejak dua tahun lalu. Meskipun pembangunan sarana prasarana Waterpark belum tuntas 100 persen seperti yang direncanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepahiang.
Tetapi, sekarang sudah ada beberapa aset bangunan Waterpark yang dibangun dan bisa dimanfaatkan untuk menjadi objek wisata baru di Kecamatan Kabawetan. Aset tersebut berupa gedung utama, kolam renang lengkap dengan perabotan seperti prosotan dan alat bermain air lainnya.
Tentunya, aset tersebut sudah sangat relevan untuk dapat dikelola menjadi objek wisata baru. Untuk pengelolaannya, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Rudy A Sihaloho ST tengah mencari investor atau pihak ketiga yang ingin mengelolanya.
BACA JUGA:Umrah Gratis Didampingi Kejaksaan, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Lawan Kenakalan Remaja dan Radikalisme, Polisi Sambangi SMKN 2 Kota Bengkulu, Ini Yang Dilakukan
"Kita tengah mempromosikan Waterpark kepada pihak investor yang ingin menanamkan modal di Kepahiang khususnya pengembangan Waterpark," ucap Rudy.
Aset objek wisata Waterpark yang berlokasi di Desa Air Sempiang Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berdasarkan penilaian terkini memiliki nilai sebesar Rp 90 juta. Nilai aset objek wisata Waterpark Kabawetan Rp 90 juta, diketahui setelah dilakukan penilaian oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) bersama Bidang Aset BKD Kepahiang.
Untuk diketahui, dalam rangka mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kepahiang, pada TA 2021 lalu dianggarkan anggaran hingga Rp 15 miliar untuk pembangunan waterpark yang berada di Desa Air Sempiang Kecamatan Kabawetan. Bangunan yang sudah menghabiskan anggaran belasan miliar ditahap pembangunan pertama tersebut, sampai awal 2024 ini belum terlihat di manfaatnya. Selain itu, Tahun 2024 ini juga pembangunan objek wisata waterpark Kabawetan tidak dilanjutkan. (Doni)