Pemprov Klaim Pupuk Subsidi Masih Tersedia
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri--
BENGKULU, BE - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi di Bengkulu mencapai 37.291 ton dari alokasi 64.306 ton.
Data terakhir hingga September 2023 menunjukkan realisasi pupuk Urea telah tersalurkan sebanyak 14.854 ton dan NPK mencapai 22.437 ton.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri SP MT mengatakan, angka realisasi pupuk subsidi di Bengkulu sudah 57,9 persen. Artinya masih tersisa 42 persen.
Oleh sebab itu, petani di Bengkulu tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan pupuk subsidi hingga akhir tahun. "Sampai dengan bulan Desember, kami yakin dan optimis pupuk yang telah dialokasikan oleh pemerintah pusat untuk Provinsi Bengkulu ini cukup dan tidak akan kekurangan," ungkap Helmi, Sabtu (11/10).
Helmi menjelaskan, menjelang akhir tahun kemungkinan adanya peningkatan serapan pupuk subsidi. Hal tersebut disebabkan pada bulan November 2023 ini aktivitas pertanian yang mulai meningkat seiring dengan curah hujan.
"Kita tidak perlu khawatir karena hingga 6 November stok pupuk Urea di kabupaten ada 570 ton dan NPK ada 764 ton tersebar di 337 kios sehingga setiap kios memiliki stok," jelasnya.
Menyinggung stok di gudang PT. Pupuk Indonesia (PTPI), Helmi menyatakan bahwa Urea berjumlah 2.962 ton dan NPK sebanyak 4.345 ton. Sehingga Petani di Bengkulu tidak perlu khawatir.
"Kita telah melakukan peninjauan langsung ke gudang, sehingga masih cukup banyak stok pupuk bersubsidi di gudang dan di kios, ini sebagai jaminan bagi petani yang akan melakukan penanaman di bulan November dan Desember," tambah Helmi.
Helmi menegaskan bahwa penambahan alokasi pupuk bersubsidi tidak diperlukan karena stok yang tersedia masih cukup banyak. Bahkan hingga November ini, untuk Urea masih ada stok 46 persen dan NPK nya masih 39 persen.
"Stok pupuk subsidi di gudang yang masih cukup banyak sehingga kami yakin pupuk bersubsidi akan cukup untuk musim tanam November dan Desember 2023," ungkapnya.
Helmi berharap, agar PTPI dan distributor dapat menyalurkan pupuk bersubsidi tepat waktu di kios-kios yang membutuhkan. Hal itu disebabkan banyak petani di Bengkulu kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
"Kami berharap PTPI bersama distributor untuk segera menyalurkan dan menjamin bahwa pupuk bersubsidi ini tersalur tepat waktu di kios-kios yang memang membutuhkan pupuk bersubsidi," tutup Helmi.(999)