Memeriahkan Hari Anak Nasional, Kemendikbudristek Luncurkan Buku Sehari Satu Dogeng Profil Pelajar Pancasila
Puspeka Kemendikbudristek meluncurkan Buku Sehari Satu Dogeng pada peringatan Hari Anak Nasional -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Memperingati Hari Anak Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dogeng.
Dogeng memiliki peran yang sangat baik dalam membentuk nilai-nilai karakter pada anak-anak. Pasalnya dogeng mengandung pesan moral yang jelas, seperti kejujuran, mengembangkan empati dan perasaan terhadap orang lain, hingga mengasah imajinasi dan kreativitas.
Oleh karenanya, peluncuran buku dogeng memperkenalkan kisah-kisah dongeng di dalamnya mengandung enam dimensi profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
" Dogeng adalah media yang menyenangkan, sehingga anak-anak dapat berimajinasi, berkreasi dan berpikir kritis." ungkap Kepala Puspeka, Kemendikbudristek, Ruprita.
Dijelaskannyam Buku Sehari Satu Dogeng berisikan kumpulan 30 cerita dongeng hasil dari Kreasi Naskah Dongeng yang dilaksanakan pada bulan Maret.
BACA JUGA:Libatkan Guru dan komite Sekolah, Spesial Dogeng Jadi Sarana Menyenangkan Bagi Anak-Anak
Melalui dogeng-dogeng tersebut, diharapkan peran para orang tua dapat membacakan dogeng kepada anak-anak baik di rumah maupun di sekolah.
Pasalnya, melalui dongeng-dongeng yang dibacakan setiap hari, anak bisa belajar nilai-nilai kebaikan dan mewujudkan sosok profil pelajar Pancasila.
"Sosok pelajar Pancasila merupakan sosok pelajar di Indonesia yang terus belajar sepanjang hayat," jelasnya.
Disisi lain, Ketua Forum Pendongeng Nasional, Fauzan Peringatan Hari anak nasional bukan hanya untuk anak-anak tetapi untuk kita semua yang juga anak-anak. Ia mengajak semua pihak untuk tidak berhenti mendongeng.
Pria yang akrab disapa Kak Ojan ini menjelaskan bahwa orang tua dan guru adalah pendogeng terbaik. Mereka mampu memberikan teladan yang baik, mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan nasihat yang bijak, serta terjalin komunikasi terbuka antara anak dan orangtua.
"Disinilah peran orang tua untuk memulai mendogeng kepada anak-anaknya" pintanya mengakhiri. (**)