Kemarau Mulai Melanda Bengkulu, Masyarakat Diimbau Lakukan Ini
Provinsi Bengkulu mulai masuk musim kemarau, masyarakat diminta untuk bersiap menghadapi krisis air bersih akibat sumur, atau sumber air bersih mulai kering.-RIO/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Provinsi Bengkulu sudah mulai masuk musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bengkulu mengkonfirmasi musim kemarau ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Kasi Data BMKG Stasiun Klimatologi Bengkulu, Anang Anwar mengungkapkan, kondisi geografis Bengkulu memiliki pola cuaca tersendiri, yang menyebabkan perbedaan dengan kondisi cuaca secara nasional.
"Bengkulu memiliki pola cuaca sendiri. Sehingga sulit terkontaminasi dengan cuaca nasional. Namun kali ini, hampir sama dengan cuaca nasional yaitu masuk dalam musim kemarau," ungkap Anang, Kamis, 25 Juli 2024.
Ia menambahkan, musim kemarau diprediksi akan terjadi hingga sebulan ke depan.
"Masuknya masa kemarau ini memberikan dampak baik dan buruk untuk masyarakat. Dampak baiknya yaitu untuk nelayan mencari ikan akan lebih nyaman. Namun, dampak buruknya yakni suhu panas melanda. Belum lagi pasokan air pasti akan menipis," jelas Anwar.
BACA JUGA:86 Anak di Provinsi Bengkulu Jadi Korban Kekerasan, Didominasi Kekerasan Ini
BACA JUGA:Gaji Parangkat Desa Dirapel 5 Bulan, Ini Penyebabnya
Untuk wilayah Provinsi Bengkulu, BMKG memprediksi musim kemarau hanya akan berlangsung hingga satu bulan ke depan. Fenomena ini dipengaruhi oleh kehadiran monsun Australia yang kuat memasuki wilayah Bengkulu.
"Namun masyarakat Bengkulu jangan khawatir. Pasalnya kemarau hanya terjadi hitungan satu bulan dan berakhir bulan depan," paparnya.
Oleh karena itu. dirinya mengimbau kepada para petani yang ada sebaiknya untuk menanam tanaman yang tidak memerlukan banyak air. Tanaman yang baik untuk musim kemarau seperti jagung dan lainnya.
"Tentunya di musim sekarang ini ketersediaan air juga akan terganggu meskipun tidak secara signifikan dampaknya," terangnya.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat mewaspadai terjadinya kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau tersebut.
"Kita mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan yang dapat dipicu oleh cuaca kering selama musim kemarau," tutupnya. (529)