Puluhan Siswa/Siswi MTsN 1 Ikuti Pembekalan Krida Duta Bahasa Aktivis Sekolah Penggerak

Kepala MTsN 1 Kota Bengkulu, Diniah bersama dewan guru dan narasumber dari kantor Bahasa Bengkulu-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu  menggelar kegiatan Krida Duta Bahasa bagi aktivis sekolah pengerak literasi, di MTsN 1 Kota Bengkulu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi puluhan peserta didik yang terpilih  tentang berbagai aspek kebahasaan. 

Mewakili kepala kantor Bahasa Bengkulu, Mariam Tomy SE, MAk menekankan pentingnya pemahaman terhadap bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini melibatkan  guru bahasa Indonesia dan 50 siswa- siswi, yang diharapkan mampu belajar banyak terkait  kebahasaan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa materi yang disampaikan kepada siswa untuk memahami kebijakan kebahasaan, pelinudngan, pemodernaan bahasa serta sastra, mereka juga diajarkan tentang pemahaman penggunaan kebahasaan dalam interasi sosial di era digital.

" Kegiatan Krida Duta Bahasa bagi Aktivis sekolah pengerak literasi ini memberikan pembekalan kepada aktivis yang ada di satuan pendidikan yang menjadi sasaran, " jelasnya. 

BACA JUGA:Bangga, 6 Pelajar Indonesia Juara Olimpiade Matematika Tingkat Dunia

BACA JUGA: Cerita Jawara Olimpiade Matematika, Berhasil Torehkan Prestasi Tingkat Internasional

Disisi lain, kepala MTsN 1 Kota Bengkulu Diniah, M.Pd.Si. dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh MTsN 1 Kota Bengkulu atas kegiatan  tersebut. 

"Kita sangat mendukung kegiatan dari Kantor Bahasa Bengkulu. Melalui kegiatan ini, para peserta didik diajak mengasah keterampilan berbahasa  agar mampu memelihara dan mengembangkan kekayaan bahasa dan sastra  Indonesia." ujarnya.

 Ia juga berharap melalui Krida Duta Bahasa ke satuan pendidikan  dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa-siswi aktivis  penggerak literasi, khususnya di MTsN 1 Kota Bengkulu.

''Sehingga mereka dapat menjadi Duta Bahasa yang handal dan mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap bahasa dan sastra,'' terangnya. 

Diniah berharap para siswa/siswi menjadi agen perubahan yang mampu   mendukung perkembangan bahasa Indonesia ditengah perkembangan era digital seperti saat ini, tukasnya. (**) 

Tag
Share