Hari Pertama Kerja Kapolda Bengkulu, Petakan Daerah Rawan Pilkada hingga Waspada Karhutla

IST/BE - Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Anwar SIK memberikan arahan kepada personel dan ASN Polda Bengkulu di hari pertama masuk kerja sebagai Kapolda Bengkulu, Kamis, 1 Agustus 2024. --

Harianbengkuluekspress.id - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bengkulu, Brigjen Pol Anwar SIK memberikan arahan kepada personel Polda Bengkulu pada hari pertama masuk kerja sebagai orang nomor satu di Polda Bengkulu, Kamis, 1 Agustus 2024. 

Di hadapan seluruh personel, ANS dan pejabat utama Polda, Kapolda Brigjen Pol Anwar menyampaikan beberapa poin, diantaranya memastikan situasi kamtibmas di Provinsi Bengkulu aman jelang Pilkada. 

Selanjutnya, terkait Provinsi Bengkulu sedang dilanda musim kemarau, sehingga seluruh jajaran harus melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Kapolda juga menekankan terkait dengan masalah pangan di Provinsi Bengkulu. 

Selain itu, dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan operasi kepolisian dengan sandi Mantap Praja 2024. Sehingga seluruh perosnel harus siap, laksanakan latihan untuk meningkatkan kemampuan personel untuk melaksanakan pengamanan dan antisipasi kontigensi. 

BACA JUGA:Brigjen Pol Anwar Jabat Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs Armed Wijaya Pindah ke Bareskrim Mabes Polri

BACA JUGA:DPRD BU: 16 Wajah Baru dan 14 Orang Lama, 2 Diantaranya Belum Sampaikan LHKPN

Terkiat Pilkada, ia meminta seluruh Polresta/Polres jajaran segera menentukan klasifikasi pola pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Apakah masuk kategori TPS kurang rawan, TPS rawan dan TPS sangat rawan.

"Petakan kerawanan dan kekuatan personel wilayah masing-masing. Susun kebutuhan personel saat pungut dan pasca pungut suara," jelas Kapolda.  

Berkaitan dengan kasus karhutla, Provinsi Bengkulu perlu mendapat perhatian. 

Menurut Kapolda, karhutla dibagi menjadi dua, faktor alam dan manusia. Faktor alam cukup berisiko saat kemarau panjang terjadi, faktor manusia dipicu keteledoran dan faktor ekonomi. 

Faktor manusia menjadi yang tertinggi penyebab karhutla. Membakar lahan untuk membuka lahan baru, membakar sampah dan membuang puntung rokok menjadi pemicu kebakaran. 

"Antisipasi lahan sekitaran perkebunan yang sengaja dibakar untuk dibuka lahan baru. Harus ada penyediaan sarana dan prasarana penanganan karhutla, bangun komunikasi dengan pihak terkait dan komunitas pecinta lingkungan sebagai upaya pencegahan karhutla," imbuh Kapolda.

Untuk masalah pangan, Satgas Pangan Polda Bengkulu harus bersinergi di Disperindag Provinsi Bengkulu, Dinas Ketahanan Pangan serta pihak terkait lain. 

Tag
Share