Distribusi BBM Subsidi Dipangkas, Gubernur Bengkulu Perintahkan Ini
RIO/BE - Kendaraan ramai mengantre membeli BBM subsidi jenis pertalite di SPBU Tanah Patah Kota Bengkulu, Selasa, 6 Juni 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Penyebab antrean panjang kendaraan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai terkuak.
Antrean itu disebabkan lantaran ada pengurangan distribusi BBM ke SPBU di wilayah Provinsi Bengkulu. Baik BBM subsidi jenis pertalite maupun bio solar.
Jika normalnya SPBU menerima distribusi BBM subsidi sebanyak 24 ton per hari. Namun saat ini, rata-rata SPBU menerima 16 ton.
Kondisi tersebut membuat Gubernur Bengkulu Prof H Rohidin Mersyah memerintahkan jajarannya untuk turun langsung ke SPBU di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.
"Harus rutin cek di setiap SPBU," tegas Rohidin, Selasa 6 Agustus 2024.
Dijelaskannya, kuota BBM khususnya subsidi di Provinsi Bengkulu tidak perlu terjadi pengurangan. Bahkan alokasinya justru bertambah sesuai dengan permintaannya.
"Penyelalurannya juga tetap dilakukan setiap hari," tuturnya.
Rohidin menegaskan, Dinas ESDM bersama jajaran dan PT Pertamina harus sering-sering memantau kondisi SPBU. Jangan sampai terjadi antrean panjang kendaraan masyarakat yang ingin mengisi BBM.
BACA JUGA:BBM Non Subsidi Naik, BBM Subsidi Bakal Diserbu
BACA JUGA:Awal Agustus 2024, Harga BBM Terbaru Seluruh Indonesia, Berikut Daftarnya
"Sering-sering monitor di lapangan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana ST MSi mengatakan, dirinya telah melakukan pengecekan di SPBU. Tidak hanya di kota, namun juga di kabupaten.
Seperti SPBU di wilayah Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, memang terjadi pengurangan distribusi BBM ke SPBU.
"Di lapangan faktanya terjadi pengurangan. Kalau biasanya SBPU mendapatkan 24 ton, sekarang justru mendapatkan 16 ton atau satu mobil tangki," beber Donni.