Distribusi BBM Dipangkas, Pemprov Bengkulu Diminta Panggil Pertamina

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring minta Pemprov Bengkulu panggil Pertamina.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id - Pengurangan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) oleh PT Pertamina, disesalkan anggota DPRD Provinsi Bengkulu.


Pasalnya, pengurangan distribusi BBM ke SPBU tersebut hanya menimbulkan masalah. Hal tersebut membuat  antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM ke SPBU di Provinsi Bengkulu.


Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring SH menegaskan, langkah yang diambil Pertamina untuk mengurangi kuota pengiriman BBM ke SPBU merupakan kesalahan besar.


"Kita sesalkan ini terjadi antrean pengisian BBM yang telah terjadi sejak beberapa minggu ini, sangat mengganggu masyarakat. Seharusnya Pertamina tidak perlu mengurangi kuota pengiriman ke SPBU," terang Usin, Rabu, 7 Agustus 2024.

BACA JUGA:245 Jurnalis Ikuti Media Gathering Telkomsel Nasional 2024

BACA JUGA:Distribusi BBM Subsidi Dipangkas, Gubernur Bengkulu Perintahkan Ini


Upaya pengurangan kuota distribusi BBM ke SPBU seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab, dari sisi kuota BBM subsidi untuk diprediksi masih cukup sampai akhir tahun 2024.


Terlebih Provinsi Bengkulu tahun ini mendapatkan  stok BBM subsidi Bengkulu cukup besar. Untuk BBM jenis pertalite sebesar 267.716 Kilo Liter (KL) dan BBM jenis Bio bio solar sebesar 107.213 KL.


"Kuota kita ini masih aman sampai akhir tahun, kalau benar-benar didistribusikan dengan baik," ujarnya.


Usin menegaskan, PT Pertamina harus segera mengevaluasi langkah pengurangan distribusi BBM ke SPBU. Pendistribusian harus dilakukan secara normal. Termasuk waktu pendistribusian juga jangan sampai terhambat.


"Kalau masalah ini tidak cepat diselesaikan. Maka akan terus-terusan  antrean itu terjadi," tambah Usin.


Usin juga meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk menegur PT Pertamina. Agar pengurangan distribusi BBM ke SPBU tidak terjadi.


"Pemprov harus panggil Pertamina. Jangan masalah itu terus berlarut-larut. Masyarakat akan terus dirugikan," ujarnya.


Sebelumnya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana ST MSi mengatakan, dirinya telah melakukan pengecekan di SPBU. Tidak hanya di Kota Bengkulu, namun juga di kabupaten.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan