UNIB Lakukan Diversifikasi Ekologi Melalui Konservasi Penyu di Kelompok Penangkaran Penyu Alun Utara Benteng
UNIB Lakukan Diversifikasi Ekologi Melalui Konservasi Penyu di Kelompok Penangkaran Penyu Alun Utara Benteng-Dian/Bengkuluekspress-
Untuk menuju lokasi, harus menyusuri jalan setapak yang terletak tak jauh dari lokasi parkir. Menariknya, selama menuju lokasi konservasi, di sisi kanan dan kiri jalan, terdapat penjemuran ikan warga sekitar yang lokasinya berada tidak jauh dari rumah penduduk.
Lokasi konservasi letaknya tak jauh dari lokasi parkir , dengan berjalan sekitar 5 -10 menit kitapun akan tiba di lokasi konservasi.
BACA JUGA:Basmi Peredaran Sabu, Polres Kepahiang Bongkar Sindikat Kelas Besar, Amankan BB 879 Paket
BACA JUGA:Persentase Guru Penggerak Diangkat Kepala Sekolah Di Bengkulu Segini, Dirjen GTK Ungkap Begini
Kesan pertama yang tampak dari lokasi konservasi ialah rasa teduh. Hal ini karena bangunan dilindungi oleh pohon cemara yang tumbuh disekitar lokasi.
Di konservasi penyu ini banyak aktivitas aktivitas unik serta moment yang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan, seperti bermain bersama penyu, memberi makan penyu dan yang paling khusus ialah ketika moment anak penyu menetas serta moment melepasliarkan anak anak penyu ke pantai secara bersama-sama.
Moment penetasan penyu Telur penyu dikubur didalam tempat penetasan yang berisi pasir, membutuhkan waktu 42-55 hari untuk telur penyu menetas sempurna di pelestarian penyu.
Setelah menetas telur penyu akan dirawat di penangkaran hingga umur 4-5 bulan utuk kemudian dilepasliarkan ke pantai.
Setelah memasuki usia 4-5 bulan, anak anak penyu akan dilepas liarkan di pantai. moment seperti inilah yang ditunggu-tunggu wisatawan agar bisa berpartisipasi bersama dalam pelepasan anak penyu.
Tujuan pengabdian masyarakat berbasis riset ini adalah :
1). Melakukan pelatihan bagaimana habitat ekologi dan monitoring kualitas lingkungan untuk konservasi penyu,
2). Melakukan bimbingan konservasi penyu dan bagaimana pengelolaan konservasi penyu terpadu dan berkelanjutan di Kelompok Penagkaran Penyu Alun Utara, dan
BACA JUGA:Indonesia Akan Mengalami Gempa Megathrust, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG
3). Melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar, generasi muda (anak-anak sekolah) dan penggiat penyu bahwa pentingnya konservasi penyu yang tepat dan benar agar terpadu serta berkelanjutan.