UNIB Lakukan Diversifikasi Ekologi Melalui Konservasi Penyu di Kelompok Penangkaran Penyu Alun Utara Benteng

UNIB Lakukan Diversifikasi Ekologi Melalui Konservasi Penyu di Kelompok Penangkaran Penyu Alun Utara Benteng-Dian/Bengkuluekspress-

"Masalah terbesar pengelolaan penyu adalah banyaknya sampah salah satunya sampah organik, Ibu-ibu pengelolaan sampah organik sebaiknya menggunakan maggot sebagai serangga pengurai yang ramah lingkungan,” tambah Prof Agustin Zarkani. 

Sementara itu Dr Nesna Agustriana, yang juga merupakan anggota tim mengatakan mengapa memilih anak Paud sebagai subjek sosialisasi adalah potensi anak usia Dini yang memiliki 9 kecerdasan anak, salah satunya kecerdasan naturalis.

Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang dimiliki oleh individu terhadap tumbuhan, hewan dan lingkungan alam sekitarnya.

Individu yang memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi akan mempunyai minat dan kecintaan yang tinggi terhadap tumbuhan, binatang alam semesta.

"Kegiatan ini sangat baik untuk menstimulasi kecerdasan naturalis anak usia dini, Anak Paud lebih gampang untuk membentuk kecerdasan dan kesadaran dibanding orang dewasa, sehingga ketika sudah diberikan sosialisasi diharapkan mampu mengingatkan untuk para orang tuanya," jelas Dr Nesna Agustriana.

Untuk diketahui bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sumberdaya wilayah pesisir dan laut yang berlimpah salah satunya adalah terkait ekowisata bahari.

Permasalahan terbesar di ekowisata bahari di Kabupaten Bengkulu tengah adalah terkait pencemaran dan kerusakan sumberdaya (Johan et al., 2021 & Johan et al., 2023). 

Salah satu solusi agar meminimalisir kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan dengan adalah di lakukan konservasi, sehingga menurut Johan (2011); Johan et al., (2017); Johan et al., (2018); Johan et al., (2019); bahwa kunci ekowisata bahari berkelanjutan adalah dengan perjalanan yang bertanggung jawab untuk menikmati keindahan alam dan sumberdaya harus berbasis konservasi atau perlindungan.

BACA JUGA:Indonesia Bertutur 2024 Sukses, Kemendikbud : Kearifan Budaya Lokal Berpadu Seni Masa Kini

BACA JUGA:BPIP Sebut Isu Pergantian Pembawa Baki Paskibraka HUT ke-79 RI di IKN Hoax

Termasuk permasalahan wilayah pesisir dan laut Kabupaten Bengkulu tengah adalah rusaknya habitat penyu dan telur penyu yang diperjual belikan sehingga akan mengancam kehidupan dari penyu. 

Kehadiran mitra pengabdian ini tepat sekali untuk menjawab permasalah yang terjadi. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset ini adalah Kelompok Penangkaran Konservasi Penyu Alun Utara. 

Sejarah Kelompok Penangkaran Konservasi Penyu Alun Utara berdiri pada tanggal 2 Mei 2016. Kegiatan- kegiatan sudah banyak dilakukan di Kelompok Penangkaran Penyu ini salah satunya yang rutin adalah penetasan telur penyu. 

Jumlah telur penyu yang ditangkarkan pada tahun 2016 sebanyak 531 telur dimana yang menetas 415 telur dan gagal menetas 116 telur, sedangkan Tahun 2017 jumlah telur yang di peroleh 534 telur dengan jumlah menetas 377 telur dan gagal menetas 162 telur.

Pengelola Konservasi Penyu Alun Utara merupakan salah satu destinasi ekowisata yang terletak di Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan