Disperdagrin Segel Kios Pedagang, Penertiban Bagi Pedagang Menunggak Sewa Kios di Pasar Ini

MEDI/BE Kondisi pelataran/lapak pedagang di kawasan Pasar Panorama, Kota Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) kota Bengkulu, mulai menertibkan sejumlah pedagang yang masih menunggak retribusi/sewa kios pasar. Dengan menyegel kios pedagang yang masih menunggak sewa kios pasar. Penyegelan  menjadi langkah tegas yang diberikan kepada pedagang jika tidak ada itikad baik untuk melunasi tunggakan. 

"Kami selalu memberi teguran ke pedagang bila perlu kita segel lapak/kios yang memang tidak ada niat membayar," ujar Sekretaris Disperdagrin Kota Bengkulu, Firjoni Aprianto. 

Biaya sewa kios pasar sebesar Rp 10 ribu per meter persegi setiap bulan. Sedangkan jumlah tunggakan pedagang beragam hingga puluhan juta lebih akibat lamanya tidak membayar. Sedangkan, Disperdagrin dibebankan oleh Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 3 miliar. Hingga Agustus 2024 baru tercapai Rp 1,8 miliar atau 60 persen. 

"Sejauh ini kami masih memberikan surat teguran terakhir, dan terus melakukan penagihan rutin. Upaya ini perlu kita lakukan untuk mengejar realisasi PAD sebelum akhir tahun," sampainya. 

BACA JUGA:Police Goes to School, Edukasi Bijak Bermedsos untuk Generasi Muda

BACA JUGA: Konsisten Kampanyekan #Cari_Aman ,Kali Ini Giliran SMKN 4 Kota Bengkulu

Untuk diketahui, capaian pendapatan dari sektor pelayanan pasar ini sempat mendapat sorotan dari DPRD kota Bengkulu. Ditahun 2023 lalu pemkot ditargetkan menyerap PAD pasar hingga Rp 4,5 miliar namun yang tercapai Rp 1,1 miliar 26,19 persen. 

Akibat tunggakan pedagang ini pemkot harus merugi hingga miliaran rupiah. Dan tunggakan ini terus menjadi catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahunnya. 

Oleh sebab itu, dikatakan Firjoni, Disperdagrin tidak ingin realisasi PAD pada 2024 sama seperti sebelumnya, untuk itu dilakukan menekankan pada pelunasan tunggakan pedagang. 

 Kami sudah memberikan kemudahan dengan cara dicicil, dan para pedagang diminta berkoordinasi dengan UPTD pasar," ungkapnya. 

BACA JUGA:Agi Siap Libatkan Investor Kembangkan UMKM, Diskusi Publik Tampung Aspirasi Pelaku Usaha

Disisi lain, Firjoni optimis target ini bisa mendekati 100 persen. Mengingat sejak awal tahun lalu Pemkot sudah melakukan berbagai upaya penataan pasar, terutama Pasar Panorama dan Pasar Minggu. Hal ini bisa berpengaruh positif terhadap potensi pendapatan karena sejumlah pedagang mulai aktif berjualan di dalam pasar, sehingga semua kios yang disiapkan pemerintah terisi kembali. (Medi Karya Saputra)

 

Tag
Share