Terus Tekan Angka Stunting, Ketua TPPS BS Lakukan Ini

RENALD/BE Ketua TPPS BS, H Rifai Tajuddin saat bersama tim terjun ke lapangan menyalurkan makanan bergizi dan mengecek kesehatan anak, Kamis (16/11).--

KOTA MANNA, BE – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), H  Rifai Tajuddin SSos terus berupaya menurunkan angka stunting. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau anak-anak yang masuk dalam data stunting.

Rifai saat melakukan kunjungan tersebut didampingi oleh pihak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPKBP3A), pihak kesehatan, camat dan pemerintahan desa, orang tua asuh dari anak stunting, Babinsa dan Babinkhamtibmas.  Hal tersebut dilakukan mengingat  hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di BS masih cukup tinggi yaitu 23 persen.  Sedangkan, target capaian penurunan stunting nasional pada 2024, yaitu 14 persen. 

“Kami turun ke lapangan untuk menjalankan program pemerintah pusat untuk menurunkan angka stunting yang ada di BS. Salah satunya dengan cara memberikan bantuan pangan bergizi kepada anak-anak kita yang masuk data stunting,” ujar Rifai kepada BE, Kamis (16/11).

Lebih lanjut, Rifai menyampaikan bantuan makanan bergizi tersebut sebagai salah satu upaya yang diberikan secara nyata kepada masyarakat yang dilakukan merata di 11 kecamatan yang ada di BS. Adapun bantuan makanan bergizi yang  diberikan kepada anak yang terdata stunting, yaitu telur, kue makanan bergizi, susu dan beras yang diberikan oleh orang tua asuh.

“Jadi bantuan ini sebagai motivasi bagi orang tua anak yang masuk dalam data stunting. Selain dari memberikan bantuan makanan bergizi ini, kami juga akan memantau tumbuh kembang anak bersama para tim kesehatan yang ada di tingkat kecamatan dan desa,” sampainya.

Rifai juga menerangkan untuk pemantauan tumbuh tembang anak ada juga ada Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan mendampingi calon pasangan pengantin, ibu hamil dan tumbuh kembang anak. Sehingga, pemantauan yang dilakukan dapat mencegah terjadinya stunting melalui intervensi kepada calon pengantin hingga pemantauan tumbuh kembang anak. Sebab, dengan melakukan pencegahan stunting juga merupakan cara mempersiapkan generasi terbaik bangsa.

“Konvergensi pencegahan stunting sangat perlu dilakukan. Jadi saya minta kepala desa untuk selalu memantau dan mengecek tumbuh kembang anak di desa. Jangan ragu untuk memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak-anak yang ada di desa,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Rifai mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut bersama-sama dalam menekan angka stunting yang di BS. Sehingga memberikan harapan untuk capaian target 14 persen angka stunting pada 2024 dapat terwujud.

“Kita optimis dengan semua yang telah kita lakukan akan memberikan dampak dan kontribusi  untuk penurunan stunting, khususnya  di BS untuk dapat memenuhi target 14 persen angka stunting nasional. Stop stunting itu penting,” pungkasnya. (117)

 

Tag
Share