Kemendikbudrisetk Sebut OSN Mengasah Minat dan Mengaktualisasikan Potensi Terbaik Murid

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP),Anindito Aditomo-Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SD/Mi,SMP/MTs dan SMA/MA sudah berakhir Sabtu 31 Agustus 2024. 

Alhasil, Provinsi Jawa Timur dinobatkan sebagai juara umum, dengan total perolehan medali sebanyak 56 yang terdiri atas 13 medali emas, 22 medali perak, dan 21 medali perunggu.

Sementara di posisi kedua ada Provinsi DKI Jakarta dengan total 60 medali yang terdiri atas 12 medali emas, 25 medali perak, dan 23 medali perunggu.

Lalu, di posisi ketiga yaitu Provinsi Jawa Barat dengan total 43 medali yang terdiri atas 8 medali emas, 13 medali perak, dan 22 medali perunggu.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo menuturkan OSN  menjadi ajang yang dinantikan para peserta didik yang cinta dibidang sains. 

Ajang bergengsi yang digelar  oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknolgi  ini diyakini mampu menjaring sekaligus mengaktualisasi potensi peserta didik yang cinta akan sains  dan memiliki karakter profil pelajar pancasila.

Dalam Merdeka Belajar, semua murid bisa mewujudkan potensi terbaiknya.

BACA JUGA:Jadi Ajang Mengasah Karakter Profil Pelajar Pancasila, Berikut Pemenang OSN Tingkat Nasional 2024

BACA JUGA:Pendaftaran Tes CPNS Kemenag Resmi Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Link Pendaftaran dan Syaratnya

"Ini merupakan salah satu karakter Pancasila dan kompetensi dasar yang diperlukan oleh semua orang, seperti literasi dan numerasi, yang menjadi fokus dari Kurikulum Merdeka." katanya.

Oleh karenanya, dalam mewujudkan potensi terbaik, dapat dilakukan dengan mengenali dan mengasah minat dan bakat yang mungkin berbeda-beda untuk tiap murid.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka mengurangi materi wajib dari tiap mata pelajaran, agar ada lebih banyak waktu untuk mendalami tema-tema yang beragam dan lebih sesuai dengan minat murid.

Kurikulum Merdeka juga memperkenalkan pembelajaran berbasis projek yang memberi kesempatan aktualisasi diri bagi murid dengan beragam bakat dan kemampuan, bukan hanya kemampuan kognitif akademik, tetapi juga kemampuan interpersonal, kepemimpinan, cita rasa seni, dan daya juang.

Dijelaskannya, pengenalan dan pengembangan talenta ini juga yang menjadi tujuan Kemendikbudristek menyelenggarakan berbagai kompetisi seperti Olimpiade Sains Nasional.

Dengan kompetisi berjenjang, OSN dan berbagai kompetensi lain menjadi pemantik bagi murid di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan serta untuk meraih prestasi terbaiknya di tiap-tiap bidang.

“Mari, terus bersinergi menumbuhkan dan menguatkan nalar kritis dan budaya ilmiah melalui Merdeka Belajar, untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita, mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutup Anindito. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan