Target Pendapatan Negara Rp 3,33 Triliun, Salah Satunya dari Sektor Cangkang Sawit

Dok/BE Cangkang sawit salah satu sumber penerimaan negara di Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id - Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Bengkulu menetapkan target pendapatan negara dari sektor perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di Provinsi Bengkulu sebesar Rp 3,33 triliun pada 2024.

Target tersebut meningkat dari target sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 3,03 triliun. Dari total target pendapatan tersebut, sektor perpajakan di Bengkulu ditargetkan mencapai Rp 2,98 triliun. Rinciannya, pendapatan perpajakan dalam negeri sebesar Rp 2,96 triliun dan penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 26,63 miliar.

"Pendapatan perpajakan dalam negeri terdiri dari pajak penghasilan nonmigas sebesar Rp 1,37 triliun, pajak pertambahan nilai Rp 1,45 triliun, pajak bumi dan bangunan Rp 73,91 miliar, dan pajak lainnya sebesar Rp 49,91 miliar," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana kepada BE, Rabu 4 September 2024.

Sementara itu, target penerimaan negara dari bea dan cukai di Bengkulu terdiri dari bea keluar sebesar Rp 26,63 miliar, PNBP lainnya sebesar Rp 115,26 miliar, dan pendapatan badan layanan umum (BLU) sebesar Rp 229,60 miliar.

BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu: Pasangan DISUKA Kantongi Restu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

BACA JUGA:Budidaya Ikan Kurangi Pengangguran, Ini Pernyataan Kepaka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu

"Untuk penerimaan negara dari bea dan cukai di Bengkulu kami targetkan Rp 26,63 miliar terdiri dari bea keluar, PNBP lainnya, dan pendapatan BLU," tambahnya.

Irfan berharap, partisipasi aktif Pemerintah Provinsi Bengkulu dan pihak terkait akan membantu mewujudkan target pendapatan negara tersebut. Menurutnya, tingginya realisasi pendapatan negara di Provinsi Bengkulu dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan ekonomi regional.

"Diharapkan dengan pencapaian target ini juga akan mendorong pertumbuhan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik target yang ditetapkan oleh Kantor Perwakilan Kemenkeu tersebut. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memberikan dukungannya terhadap upaya peningkatan pendapatan negara di Bengkulu.

BACA JUGA:Insentif Fiskal Bengkulu Nomor 1 di Sumatera, Pemprov Dikucur Rp 18,3 Miliar

"Kami mendukung upaya peningkatan penerimaan pendapatan negara pada tahun 2024 ini di Bengkulu," ujar Rohidin.

Namun, beberapa pihak mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan tercapainya target yang ambisius tersebut. Pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal mengatakan bahwa meskipun target tersebut membanggakan, tantangan implementasinya mungkin lebih rumit dari yang diharapkan.

Kehadiran berbagai faktor seperti fluktuasi pasar global dan kondisi ekonomi nasional dapat mempengaruhi realisasi target pendapatan negara di Provinsi Bengkulu. 

Tag
Share