Pupuk Nitrogen dari Bahan Alami, Begini Manfaat dan Cara Penggunaannya

Reporter: Bakti |

Editor: Asrianto |

Senin , 23 Sep 2024 - 08:27

Pupuk Nitrogen dari Bahan Alami, Begini Cara Membuatnya-ilustrasi/Bengkuluekspress-

pupuk nitrogen dari bahan alami, begini manfaat dan cara penggunaannya                            harianbengkuluekspress.id - nitrogen merupakan unsur hara esensial yang sangat penting bagi tanaman, terutama dalam membantu proses fotosintesis dan pertumbuhan. 
namun, kekurangan nitrogen dapat menyebabkan tanaman kurang subur, dan sebaliknya, kelebihan nitrogen juga bisa menyebabkan keracunan pada tanaman. 
untungnya, ada beberapa cara alami untuk meningkatkan kadar nitrogen dalam tanah tanpa menggunakan pupuk sintetis.
bahan alami yang bisa digunakan untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah, yaitu:
baca juga:pupuk organik mol dari pepaya busuk, begini cara membuatnya
baca juga:pupuk kompos dari eceng gondok, begini cara membuatnya
1. menggunakan sampah organik sebagai pupuk
bahan: sisa sayuran, buah-buahan, dan bahan organik lainnya.
manfaat: sampah organik mengandung amonium yang akan dipecah oleh bakteri menjadi nitrat. nitrat ini kemudian akan diserap oleh akar tanaman sebagai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
cara penggunaan: sampah organik diolah menjadi kompos dan dicampurkan ke dalam tanah.
2. menambahkan bubuk kopi
bahan: ampas kopi.
manfaat: ampas kopi mengandung nitrogen dan memiliki ph sekitar 6,5, yang mendekati netral. ini cocok untuk menambah nutrisi pada tanaman tanpa membuat tanah terlalu asam.
cara penggunaan: taburkan ampas kopi di atas tanah atau campurkan dengan kompos.
3. menggunakan kotoran hewan
bahan: kotoran sapi, kambing, domba.
manfaat: kotoran hewan mengandung nitrogen yang tinggi setelah terurai. bakteri dalam kotoran hewan memecah bahan organik menjadi nitrogen yang bisa diserap oleh tanah.
cara penggunaan: gunakan kotoran hewan yang sudah terurai atau telah difermentasi sebagai pupuk.
baca juga:pupuk organik cair dari tempe, begini cara membuatnya
baca juga:pupuk kompos dari pelepah sawit, begini cara membuatnya
4. menggunakan tepung darah
bahan: tepung yang terbuat dari darah hewan yang dikeringkan.
manfaat: tepung darah mengandung sekitar 13% nitrogen, menjadikannya sumber nitrogen yang cepat diserap oleh tanah.
cara penggunaan: taburkan di permukaan tanah atau larutkan dalam air untuk digunakan sebagai pupuk cair.
5. menggunakan tepung biji kapas
bahan: biji kapas yang dihaluskan.
manfaat: tepung biji kapas mengandung nitrogen dan memberikan nutrisi secara perlahan karena lambat terurai.
kekurangan: penggunaan tepung biji kapas bisa meningkatkan keasaman tanah, sehingga perlu pemantauan ph secara berkala.
cara penggunaan: campurkan tepung biji kapas ke dalam tanah.
6. menggunakan biosolid
bahan: serbuk kayu, serbuk gergaji, dan lumpur limbah yang sudah diolah.
manfaat: biosolid mengandung nitrogen, tetapi memerlukan pengolahan yang baik agar aman digunakan.
cara penggunaan: setelah diolah, campurkan ke tanah. namun, perlu perhatian dalam penggunaannya karena proses penguraian bisa berlangsung lama.
7. menanam tanaman pengikat nitrogen
bahan: tanaman kacang-kacangan seperti kacang hijau, semanggi, dan tanaman penambat nitrogen lainnya.
manfaat: tanaman kacang-kacangan memiliki nodul pada akarnya yang dapat mengikat nitrogen dari udara dan menyimpannya dalam tanah. ketika tanaman ini mati, akar-akar yang tertinggal akan melepaskan nitrogen ke tanah.
cara penggunaan: tanam tanaman kacang-kacangan di sekitar tanaman utama. setelah tanaman kacang mati, biarkan akarnya terurai dalam tanah untuk meningkatkan kadar nitrogen.
baca juga:pupuk kompos dari ampas tahu, begini cara membuatnya
baca juga:pupuk organik dari limbah jamur tiram, begini cara membuatnya
catatan penting:
meskipun nitrogen sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, kelebihan nitrogen dapat mengurangi produktivitas buah, menyebabkan pertumbuhan tanaman yang terlalu cepat, atau bahkan menyebabkan keracunan pada tanaman. 
oleh karena itu, pastikan penggunaan pupuk nitrogen dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan, bahkan jika menggunakan bahan alami.(**)