Mendikbud Tetapkan 58 Penggerak Literasi dan Numerasi 2024
Penerima pengargaan anuerah apresiasi aksi nyata literasi dan numerasi-Istimewa/Bengkuluekspress-
Hariabengkuluekspress.id- Menteri Pendidikan Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan penghargaan kepada 58 penggerak literasi dan numerasi sebagai penggerak peduli literasi dan numerasi, dalam Aksi Nyata Penggerak Peduli Literasi dan Numerasi.
Rinciannya 30 Penerima Penghargaan kategori Sadar Literasi dan Numerasi, 5 penerima penghargaan Kategori Penggerak Literasi dan Numerasi, 23 Kategori Mitra Literasi dan Numerasi.
Apresiasi tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan dan penumbuh semangat atas upaya satuan pendidikan, mitra pembangunan, komunitas literasi, dan perguruan tinggi dalam melakukan aksi nyata penguatan literasi dan numerasi demi tercapainya transformasi pembelajaran di Indonesia.
Penanggung Jawab Project Management Officer Pemulihan Pembelajaran Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Sulastri menuturkan lebih dari empat ribu penggerak literasi dna numerasi yang mendaftar. Setelah dikurasi hanya diambil 58 penggerak literasi dan numerasi.
Sementara itu Penerima penghargaan Kategori Penggerak Literasi dan Numerasi, Sri Kurnawati perintis hadirnya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kasih di Kota Jayapura mengucap syukur dan terharu atas apresiasi yang diberikan Kemendikbudristek kepada TBM yang dibentuk sejak pertengahan 2020 di masa Pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Ini Dia Penerima Apresiasi Gelar Aksi Nyata Pemulihan Belajar, Adakah Daerahmu?
BACA JUGA:Kombel, PPPK Dipungut Rp100 Ribu, Ini Penjelasan Kabid GTK Dikbud Kota Bengkulu
Lewat taman bacaan ini, Sri menyebarkan pengetahuan dan aneka pelatihan bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kaum ibu. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kasih terletak di pinggir jalan Trans-Papua yang menghubungkan Kota Jayapura ke Kabupaten Keerom.
Tepatnya di Kampung Biak, kawasan Abe Pantai, Distrik Abepura. TBM Kasih menempati ruang tamu dan halaman rumah Sri dan keluarga.
"Saat ini TBM kami memiliki lebih dari 2500 koleksi buku, sedangkan aktivitas yang kami lakukan antara lain Noken Literasi, Literasi Baca Tulis, Membaca Nyaring dan Perpustakaan Inklusi untuk mama Papua," ujar Sri Kurniawati ibu tiga anak.
"Saya harap pegiat literasi yang tahun ini belum mendapat apresiasi dari pemerintah tidak patah semangat. Justru terus berjuang dengan tulus untuk membangun masyarakat Indonesia yang literat," ujarnya.(**)