Solusi Kesehatan dan Penggerak Ekonomi Desa, 3 Terobosan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Daftarnya

Solusi Kesehatan dan Penggerak Ekonomi Desa, 3 Terobosan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Daftarnya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id – Dalam rangka memperbaiki kualitas gizi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat pedesaan, pemerintah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program makan bergiri gratis memperkenalkan tiga terobosan utama yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan generasi muda, menurunkan angka stunting, dan memanfaatkan potensi ekonomi lokal. 

Ivanovich Agusta, Sosiolog Pedesaan sekaligus Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, menekankan bahwa program ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

"Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung kualitas manusia Indonesia. Perbaikan kesehatan, pendidikan, dan karakter masyarakat adalah investasi yang dampaknya akan dirasakan lima hingga sepuluh tahun ke depan. Oleh karena itu, inilah waktu yang tepat untuk memulainya," ungkap Ivanovich Agusta, Senin 14 Oktober 2024.

BACA JUGA:Gubernur Siapkan Program Makan Gratis, Pemerintah Serahkan ke Daerah Program Makan Bergizi

BACA JUGA:Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah, Ini Tujuannya

Program ini mengubah pendekatan penanganan stunting dari sekadar intervensi sensitif, seperti penyediaan sanitasi dan air bersih, menjadi intervensi spesifik yang langsung menyasar kelompok rentan.

Sasaran utamanya adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta siswa dari jenjang PAUD hingga SLTA.

"Intervensi spesifik seperti pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita akan lebih cepat menunjukkan hasil dibandingkan pendekatan sensitif seperti yang dilakukan selama ini," jelas Ivanovich. 

Program ini juga mencakup distribusi makanan sehat secara rutin melalui Satuan Pelayanan (SP) yang tersebar di seluruh desa, dengan target menjangkau sekitar 3.000 pemanfaat di setiap SP.

Langkah besar kedua dalam Program MBG adalah menetapkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan koperasi sebagai pemasok utama bahan pangan untuk mendukung operasional SP.

Keputusan ini diambil untuk memaksimalkan peran ekonomi desa dalam rantai pasok pangan nasional. 

Setiap SP akan membeli bahan pangan langsung dari BUM Desa dan koperasi, yang mencakup produk pertanian, perikanan, dan peternakan.

"BUM Desa dan koperasi akan menjadi tulang punggung pasokan pangan untuk program ini. Setiap hari, mereka harus menyuplai setidaknya 350 kg beras, 500 kg ayam, 200 kg daging sapi, dan 600 liter susu ke setiap SP," tambah Ivanovich. 

Tag
Share