Penyakit Ngorok Meluas, 81 Ternak Mati

IST/BE MATI: Satu ekor kerbau milik warga Kabupaten Kaur yang ditemukan mati akibat terkena penyakit ngorok.--

Harianbengkuluekspress.id - Penyebaran penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau biasa disebut penyakit sapi ngorok di Kabupaten Kaur semakin meluas.

Terbaru sudah 4 kecamatan di Kabupaten Kaur terpapar penyakit tersebut, yakni Kecamatan Kinal, Semidang Gumay, Tanjung Kemuning dan Kaur Selatan.

Akibatnya sudah ada sekitar 81 ekor sapi dan kerbau milik warga Kaur mati mendadak akibat penyakit tersebut.

“Kalau minggu lalu hanya dua kecamatan yang terpapar penyakit ngorok ini, kini sudah meluas dan sudah empat kecamatan yang terpapar. Untuk ternak wara yang mati karena ngorok ini sekitar 81 ekor,” kata Kepala Dinas Pertanian Kaur, Kastilon Sirat SSos melalui Kabid Peternakan drh. Rahmad Fajar, Minggu 20 Oktober 2024.

BACA JUGA:DISUKA Gagas Daur Ulang Sampah, Sukatno Gotong Royong Bersama Warga

BACA JUGA:Modus Penimbun BBM Gunakan Barcode, Jangan Pinjamkan dengan Orang Lain

Dikatakan Fajar, dimana dari empat kecamatan yang terpapar penyakit ngorok ini, paling banyak terjadi di Kecamatan Semidang Gumay. Meluasnya penyakit ini karena dugaan perpindahan ternak dari kecamatan sebelumnya ke kecamatan lain.

Sebab penyakit  ngorok adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan sistem lain pada hewan ternak dan menyebabkan kematian. Juga penyakit ini penularannya terhadap hewan ternak sangat cepat, meskipun begitu penyakit sapi ngorong tidak dapat menular terhadap manusia.

“Kita saat ini masih masih terkendala dengan minimnya ketersedian obat-obatan ternak terlebih lagi sudah lima tahun terakhir ini pemerintah pusat tidak pernah lagi menyuplai vaksin SE. Untuk mencegah ternak mati kita memberikan injeksi vitamin pada ternak,” terangnya.

BACA JUGA:Material Longsor Ancam Pengendara, di Sini Lokasinya

Ditambahkanya, dimana untuk langkah pencegahan agar penyakit ngorok ini tidak semakin meluas meminta kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan ternak, melakukan vaksinasi dan pengobatan terhadap ternak dan mewajibkan masyarakat melakukan desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar. Juga diminta kepada para peternak agar membuat kandang untuk ternak. Peternak diimbau tidak melepaskan kerbau dan sapi di padang rumput.

“Potensi penularan di padang rumput sangat besar, makanya untuk mengatasinya harus dikadangkan ternaknya. Juga kita minta kepada peternak sapi dan kerbau di kabupaten Kaur jika menemukan ternak dengan gejala penyakit ngorok agar secepatnya melapor ke petugas,” tandasnya. (Irul)

Tag
Share