Daerahnya Sulit Akses, Susi Bisa Nikmati JKN, Begini Kisahnya

Daerahnya Sulit Akses, Susi Bisa Nikmati JKN, Begini Kisahnya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id- Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdampak besar bagi jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat Indonesia tidak terkecuali di daerah sulit akses.

Salah satu peserta JKN yang telah merasakan manfaat Program JKN adalah Susi Santi (34).

Susi adalah warga Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. Tahun 2021 lalu, Susi menggunakan JKN untuk menjalani operasi usus buntu.

Gejala awal yang dialami Susi antara lain sakit dan pembengkakan perut. Susi sempat mengira bahwa sakit tersebut adalah karena sakit mag yang sudah bertahun-tahun dialaminya.

BACA JUGA:Dibopong Tandu karena Pendarahan, Patma Wati Aman Caesar Andalkan JKN, Begini Kisahnya

BACA JUGA:Dorong Capaian UHC 100%, Pemkab Mukomuko Ajukan Anggaran Segini pada APBD 2025 untuk JKN

“Selama satu tahun, perut saya seperti orang hamil tujuh bulan. Buang air besar dan kecilpun sangat sakit dan susah,” tutur ibu dua anak tersebut saat kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di Desa Sungai Lisai.

Selama merasakan gejala sakit tersebut, Susi sudah melakukan pengobatan beberapa kali ke Puskesmas Ketenong sebagai fasilitas kesehatan terdekat serta tempat ia dan keluarganya terdaftar.

Beberapa kali juga Susi didiagnosa menderita mag dan dianjurkan mengonsumsi obat rutin. Namun keadaannya kian memburuk sampai suatu hari Susi kehilangan kesadaran.

“Saat bangun, saya sudah di IGD RSUD Lebong. Lalu saya menjalani rawat inap selama dua hari,” imbuh Susi yang sehari-hari bekerja sebagai kader Posyandu Desa Sungai Lisai tersebut.

Susi sempat menjalani pemeriksaan dan rawat inap di RSUD Ujung Tanjung, Kabupaten Lebong namun ternyata  dokter mengharuskannya untuk menjalani operasi.

Susi yang sudah lemas karena tidak bisa makan dan minum ditambah dengan ketersediaan fasilitas yang kurang mendukung di rumah sakit tersebut, membuat Susi harus dirujuk ke Kota Bengkulu.

“Keadaan saya waktu itu sudah gawat karena sudah tidak sadarkan diri. Saya dibawa dengan ambulans ke Kota Bengkulu untuk menjalani operasi usus buntu yang merupakan operasi besar,” ungkap peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) tersebut.

BACA JUGA:Sukses Dukung Program JKN, Bupati Kepahiang Terima Penghargaan UHC Awards 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan