Residu Pestisida Bisa Sebabkan Kanker, BPOM Cek Sampel Anggur Shine Muscat
logo BPOM -Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia bergerak cepat untuk menanggapi isu residu pestisida berbahaya pada anggur shine muscat yang beredar di Thailand.
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar menutur pihaknya sejauh ini belum menerima temuan atau laporan mengenai deteksi residu pestisida pada buah anggur Shine Muscat di Indonesia.
Namun, BPOM akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait temuan tersebut.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah residu pestisida yang sama dapat terdeteksi pada anggur Shinne Muscat yang ada di pasar Indonesia.
"Karena anggur ini masuk ke Indonesia melalui Kementerian Pertanian, kami akan bekerjasama dengan Badan Karantina Kementan,"kataTaruna.
Selain itu, BPOM akan melakukan pengambilan sampel disejumlah toko dan pasar yang relevan dengan temuan tersebut.
BACA JUGA:Heboh Anggur Shine Muscat Terkontaminasi Residu, Badan Pangan Buka Suara
BACA JUGA:Waspada Temuan Anggur Shine Muscat Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Ia juga menyoroti bahaya paparan residu pestisida.
Menurutnya, senyawa ini dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan hati dan penyakit lainnya.
"Residu pestisida dapat menyebabkan kanker, kerusakan hati, danberbagai macam penyakit" tambahnya.
Perlu diketahui, jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengumumkan pada hari Kamis 24 Oktober 2024 bahwa puluhan residu pestisida berbahaya telah ditemukan didalam anggur Shine Muscat.
Sebanyak 23 dari 24 sampel yangdikumpulkandari 15 gerai di Bangkok ditemukan mengandung residu pestisida dengan tingkat diatas ambang batas aman.
Satusampel mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya(Tipe4) yang dilarang.