Penyakit Sapi Ngorok Belum Ditemukan, Hasil Dari Pengujian Ini
DTPHP BU melalui pihak Puskeswan saat melakukan pengambilan sampel hewan ternak belum lama ini.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Terkait dengan maraknya terhadap penyakit sapi ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau di wilayah Provinsi Bengkulu. Namun untuk wilayah Kabupaten Bengkulu (BU) hingga saat ini belum ditemukannya kasus penyakit SE tersebut. Hal tersebut diakui langsung oleh Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten BU, Juwita Abadi, Jumat 1 November 2024.
"Ya, untuk saat ini belum ada ditemukannya hewan ternak khususnya sapi atau kerbau yang terindikasi terkena Penyakit SE," ujarnya.
Ditambahkannya, hal tersebut diketahui setelah pihak Puskeswan melakukan pengecekan dan pengambilan sampel darah dan alhasil tidak ditemukan. Akan tetapi dari hasil sample sebanyak 26 ternak yang diambil diwilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat dari hasil laboratorium Lampung, terdapat 6 ekor sapi yang terindikasi terkena sakit jembrana.
"Sebelumya memnag ada laporan di wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat. Namun setelah diambil sample darah, bukan penyakit SE melainkan penyakit jembarana ada 6 ekor yang terindikasi terkena penyakit Jembrana," terangnya.
BACA JUGA:Oknum Lurah Pungli Sertifikat Termasuk Pidana, Ini Perintah Pjs Sekda Lebong
BACA JUGA:170 Surat Suara Rusak, Ini Rinciannya
Ia menambahkan, dengan ditemukan adanya indikasi hewan ternak sapi yang terindikasi penyakit jembarana, para Puskeswan telah melakukan penanganan klinis dengan memberikan vitamin dan di isilolasi dari ternak sapi lainnya. Hal ini agar tidak menyebar ke ternak sapi lainnya.
"Upaya kita dengan ditemukannya ada 6 sapi yang terindikasi terkena penyakit jembarana, pihak petugas kita sudah melakukan penanganan klinis baik itu memberikan vitamin hingga mengisolasi hewan ternak tersebut. Kita harap penyakit Jembrana tersebut tidak menyebar luas ke ternak sapi lainnya," pungkasnya.(afrizal)