APBD Seluma Defisit Rp 67 M, Sudah Tidak Sehat Lagi
Nofi Erian Andesca--
Harianbengkuluekspress.id - Fraksi PDI Perjuangan keberatan dalam nota pengantar APBD Seluma tahun 2025 yang defisit mencapai Rp 67 miliar lebih dari total pagu APBD Rp 1,089 Triliun.
Sehingga defisit lebih dari 3 persen dari pagu ABPD Seluma bagai mana untuk melakukan penambahan. Sehingga dengan demikian, maka APBD 2025 mendatang tidaklah sehat lagi.
“Bisa dipastikan jika defisit lebih dari 3 persen, maka APBD 2025 tidaklah sehat lagi jika tetap dipaksakan,” tegas Ketua DPRD Seluma periode 2019-2024, Nofi Erian Andesca SSos kepada wartawan usai paripurna, kemarin.
Kader PDI Perjuangan ini juga menegaskan, jika dipaksakan untuk menutupi defisit tersebut, dengan memangkas kegiatan yang sudah diusulkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seharusnya Tim Anggaran Pemerintah Daerah(TAPD) kabupaten bisa cerna dalam menyusun rencana dari kegiatan yang diusulkan oleh OPD.
BACA JUGA:Tantang Jaksa Sumpah Pocong, Kejari BS Sambut Massa dengan Fakta Ini
BACA JUGA:Anda Dirugikan oleh Pinjol, Laporkan ke OJK, Begini Caranya Agar Cepat Diproses
“Jangan terkesan DPRD hanya kerjanya mangkas dan memangkas saja, padahal memang kita tengah defisit yang mencapai Rp 67 M lebih. Jelas defisit yang besar ini akan berdampak luas. Padahal memang kegiatan yang disampaikan tidak masuk akal dengan capaian defisit besar,” sampainya lagi.
Nofi menambahkan, pemangkasan merupakan jalan satu-satunya guna menutupi defisit, termasuk kegiatan-kegiatan di Pemda Seluma maupun sekretariat DPRD Seluma sendiri. Sehingga DPRD selalu menjadi imbas yang disalahkan dalam pembahasan pada komisi.
“Jangan selalu DPRD yang disalahkan dalam pemangkasan ini, karena memang TAPD yang mengusulkan defisit melebihi 4 persen,” tegasnya singkat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Seluma, H Hadianto MSi usai paripurna penyampaian nota pengantar APBD Seluma tahun 2025 menerangkan jika hari ini pandangan umum fraksi terhadap nota pengantar ini, sehingga sebelum 30 November ini pembahasan telah dirampungkan.
BACA JUGA:Konstatering Sengketa Lahan di BU Ricuh, Begini Penyebabnya
“InsyaAllah ini akan rampung dalam waktu dua minggu ke depan dan tepat waktu,” sambungnya.
Sedangkan, defisit sendiri timbul karena memang belanja pegawai dan termasuk penambahan jumlah ASN serta PPPK,” sampainya singkat. (Jefrianto)