Ekonomi Bengkulu Tumbuh Pesat, Inflasi Melandai
TPID Provinsi Bengkulu menggelar pertemuan di Hotel Santika Bengkulu, Selasa, 10 Desember 2024.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan hasil rapat high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu, pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan ketiga 2024 mencapai 4,57 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Dr H Rosjonsyah mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga 2024 merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan III-2023 pertumbuhannya hanya sebesar 3,96 persen.
"Kondisi perbaikan ekonomi ini juga dikonfirmasi oleh data Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan ketiga tercatat sangat baik," terang Rosjonsyah dalam high level meeting TPID Provinsi Bengkulu, di Hotel Santika Bengkulu, Selasa, 10 Desember 2024.
BACA JUGA:ASN Garda Terdepan Lawan Korupsi, Plt Gubernur Rosjonsyah Tegaskan Ini
Dijelaskannya, capaian pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dan semua pihak. Maka ke depan, pertumbuhan itu bisa terus meningkat.
"Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi," tuturnya.
Tidak hanya dilihat dari pertumbuhan ekonomi saja, TPID juga mampu menahan laju inflasi daerah.
Pada November 2024, inflasi tercatat sebesar 0,82 persen, lebih rendah dibandingkan capaian pada November 2023.
"Inflasi Bengkulu terus melandai jika dibandingkan dengan realisasi di awal tahun 2024 dan lebih rendah dibandingkan November 2023," bebernya.
Rosjonsyah menyebutkan, capaian positif ini merupakan hasil dari koordinasi yang solid antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dalam upaya menekan angka inflasi.
Menurutnya, para kepala daerah di Bengkulu secara rutin memonitor situasi dan memastikan kesiapan untuk menjaga stabilitas harga di masing-masing wilayah.
"Para kepala daerah rutin memonitor dan memastikan kesiapan dalam menjaga stabilitas inflasi. Koordinasi yang baik menjadi kunci keberhasilan ini," tambah Rosjonsyah.