Aksi Blokade Jalan oleh FMBP, Petani Plasma Sulit Jual TBS Kelapa Sawit
BLOKADE : Akses keluar masuk ke PT Agricinal yang di blokade oleh FMBP sejak 4 Nopemb-Jos Hendri/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Akibat blokade akses jalan menuju PT Agricinal oleh Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) sejak 6 November 2024, para petani plasma sulit untuk menjual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Mereka terpaksa menjual TBS kelapa sawit ke perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) lain yang jaraknya puluhan kilometer dari lokasi mereka. Kondisi ini memicu keresahan di kalangan petani yang bergantung pada pengiriman hasil panen ke PT Agricinal.
Ketua Koperasi Perkebunan Makmur Mandiri (KPMM), Abdul Munir mengungkapkan, pemblokiran jalan ke PT Agricinal telah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Hal itu membuat banyak petani plasma kesulitan menjual TBS kelapa sawit.
“Sebulan ini petani kami tidak bisa menjual TBS ke Agricinal. Kami terkendala oleh blokade yang dilakukan oleh FMBP," ungkap Munir, Kamis 12 Desember 2024.
BACA JUGA:FMBP Arogan, Perintahkan Warga Jarah TBS Kelapa Sawit PT Agricinal
BACA JUGA:Rekrutmen Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka, Usia 40 Tahun Bisa Daftar, Berikut Syarat Lengkapnya
Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan koperasi yang mengelola penjualan TBS kelapa sawit dari petani plasma mengalami kesulitan keuangan yang serius.
Bahkan hingga membuat karyawan koperasi belum menerima gaji selama satu bulan akibat pemasukan yang terhenti.
"Kami sudah mencoba melakukan mediasi dengan pihak FMBP supaya TBS bisa masuk ke pabrik Agricinal. Namun hingga kini, pengiriman buah sawit ke PT Agricinal belum bisa dilakukan. Dan ternyata, kalaupun TBS bisa diolah Agricinal, CPO hasil produksi Agricinal pun tidak boleh dikeluarkan oleh FMBP. Kalau situasi ini terus berlanjut, bagaimana nasib kami? Kami dituntut karyawan, tetapi tidak ada pemasukan,” katanya.
Selain itu, Menurut Munir, para petani plasma juga mulai mempertanyakan alasan pabrik tidak dapat menerima hasil panen mereka.
Sebab selama bertahun-tahun, mereka telah menjalin kerja sama dengan PT Agricinal, namun kini pengiriman terhenti akibat aksi blokade.
"Kami bingung, banyak petani bertanya pada kami, kenapa pabrik tidak bisa memasukkan buah sawit? Kapan masalah ini akan selesai?" keluh Munir.
Munir berharap agar konflik ini segera mendapatkan solusi sehingga aktivitas pengiriman TBS ke PT Agricinal dapat kembali normal.
"Kami menginginkan masalah ini selesai. Jangan sampai dampak dari konflik ini terus menghancurkan kehidupan petani,” ujar Munir.