Dukung Keberlanjutan Perkebunan, Pemkab Mukomuko Kembali Buka Program Peremajaan Sawit , Ini Targetnya
Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian terus mengintensifkan program peremajaan kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor perkebunan-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian terus mengintensifkan program peremajaan kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor perkebunan.
Pada tahun 2024, realisasi program peremajaan ini telah mencapai 906 hektare dari target 1.000 hektare, mencakup tanaman kelapa sawit yang tidak produktif akibat penggunaan bibit asalan dan usia tanaman yang sudah tua.
“Realisasi sebesar 906 hektare ini terdiri atas lahan yang telah dikerjakan dan yang masih dalam proses di tingkat provinsi maupun Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian,” jelas Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya.
Program ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus memperbaiki kualitas tanaman kelapa sawit rakyat. Dengan peremajaan, tanaman sawit tua digantikan dengan bibit unggul yang memiliki potensi hasil lebih tinggi.
BACA JUGA:TNI AD Buka Rekrutmen Calon Tamtama Prajurit Karier Gelombang 1 Tahun 2025, Ini Syarat Lengkapnya
BACA JUGA:Lapangan Tembak Paraduta Resmi Dibuka, Dorong Kemajuan Olahraga Menembak di Mukomuko
Iwan, memaparkan, bahwa dari total 906 hektare yang telah terealisasi, proses pelaksanaannya terbagi dalam beberapa tahap:
67,8 hektare telah memasuki tahap Perjanjian Kerja Sama (PKS) II, 342,42 hektare masih menunggu rekomendasi teknis tahap I dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, 229,76 hektare sedang dalam proses tahap III, 181 hektare dalam proses verifikasi berkas di tingkat kabupaten tahap IV, 106 hektare masih melengkapi dokumen administrasi tahap V.
Iwan, menegaskan, bahwa meskipun realisasi administrasi telah dicapai pada 2024, pelaksanaan fisik seperti tumbang shipping dan penanaman bibit baru baru akan dimulai pada 2025.
“Proses peremajaan ini membutuhkan waktu, mulai dari pengajuan dokumen hingga pelaksanaan di lapangan. Kami memastikan semua tahapannya berjalan sesuai prosedur,” tambahnya.
Melihat capaian dan antusiasme kelompok tani, Dinas Pertanian Mukomuko menargetkan program peremajaan sawit seluas 1.000 hektare kembali dilakukan pada 2025. Program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak petani dan lahan yang membutuhkan revitalisasi.
“Target peremajaan sawit tahun depan tetap sama, yakni seluas 1.000 hektare. Kami optimistis dapat mencapainya karena banyak kelompok tani yang sudah mulai mengajukan proposal,” ujar Iwan.
Kelompok tani baru yang mengajukan program peremajaan sawit akan menjadi prioritas pada 2025, sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperluas dampak positif program ini di tingkat petani kecil.
Tidak hanya untuk 2024 dan 2025, program peremajaan sawit ini juga memiliki dampak jangka panjang. Pada 2023, Mukomuko telah merealisasikan peremajaan sawit rakyat di atas lahan seluas 700 hektare, dengan pelaksanaan fisik baru dilakukan pada 2024.