Ada SMP Kekurangan Murid, 7 Ruangan Kelas Tanpa Murid

RENALD/BE Kondisi SMP Negeri 9 Bengkulu Selatan yang kekurangan Siswa akibat sistem zonasi PPDB sehingga banyak gedung sekolah yang kosong.--

Harianbengkuluekspress.id – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 9 Bengkulu Selatan menghadapi masalah serius terkait kekurangan siswa yang diduga dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kondisi ini mempengaruhi pemanfaatan fasilitas sekolah dan pengelolaan anggaran.

Kepala SMPN 9 Bengkulu Selatan, Gunawan Oktawarman SPd mengungkapkan bahwa dari 17 ruang belajar yang tersedia, hanya 10 ruang yang digunakan karena jumlah siswa saat ini hanya 265 orang. Hal ini menyebabkan 7 ruang kelas tidak terpakai, sementara beberapa sekolah lain mengalami kelebihan siswa.

“Akibat dari kekurangan jumlah siswa, ada sebanyak tujuh ruang kelas yang tidak terpakai, sedangkan di sekolah lain banyak yang kelebihan siswa,” ujar Gunawan kepada BE pada Selasa 7 Januari 2024.

Menurut Gunawan, masalah ini dipicu oleh rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem zonasi PPDB yang diterapkan. Sistem ini, yang seharusnya mendekatkan siswa dengan sekolah di wilayah tempat tinggalnya, justru menimbulkan tantangan baru di beberapa sekolah, termasuk SMPN 9.

BACA JUGA:Pengunjung RSUD HD Manna Keluhkan Sampah

BACA JUGA:Pemdes Tanjung Alam Akui Keterlambatan, IPDA Turunkan Tim Investigasi

“Kekurangan siswa juga disebabkan minimnya pemahaman masyarakat tentang sistem zonasi PPDB yang ada. Dampaknya, jumlah siswa berkurang dan ini langsung mempengaruhi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang kami terima setiap tahunnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gunawan mengakui bahwa keterbatasan dana BOS menghambat perawatan gedung sekolah yang membutuhkan perhatian. Sebab dengan dana BOS yang kecil, perawatan gedung sangat sulit dilakukan.

"Apalagi untuk renovasi ringan gedung lainnya,” tambahnya.

Namun demikian, Gunawan optimis fasilitas sekolah yang memadai dapat menjadi nilai tambah bagi SMPN 9 untuk menjadi sekolah percontohan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Ia berharap peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem zonasi PPDB akan berdampak positif pada jumlah siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut di masa mendatang.

“Fasilitas di sekolah kami sudah lengkap, meskipun ada beberapa yang butuh perbaikan. Kami berharap ke depannya semakin banyak siswa yang ingin menempuh pendidikan di sekolah ini,” tutup Gunawan.

BACA JUGA:81 Personel Polda Dimutasi, Begini Penjelasan Kabid Humas Polda Bengkulu

Kondisi ini menjadi perhatian bagi pihak terkait, khususnya pemerintah daerah dan dinas pendidikan, untuk memberikan sosialisasi lebih intensif tentang sistem zonasi PPDB. Hal ini penting untuk memastikan distribusi siswa yang merata di seluruh sekolah dan optimalisasi fasilitas pendidikan di wilayah Bengkulu Selatan. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan