Istri Ingin Puasa Rajab, Haruskah Izin Suami Dahulu? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Istri Ingin Puasa Rajab, Haruskah Izin Suami Dahulu? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk berpuasa di bulan Rajab. Pasalnya, pahalanya dilipatgandakan.
Puasa Rajab ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Meskipun tidak bersifat wajib, namun puasa ini memiliki banyak manfaat dan keutamaan bagi yang menjalankannya.
Rajab sendiri adalah salah satu bulan mulia dalam Islam, termasuk dalam kategori bulan haram, di mana pahala dari amal ibadah yang dilakukan selama bulan ini akan dilipatgandakan.
Melaksanakan puasa Rajab adalah bentuk upaya untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, puasa ini juga membantu seseorang dalam mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini , Insya Allah Anak Terlindung dari Berbagai Gangguan
BACA JUGA:Tidak Boleh Sholat saat Adzan Berkumandang, Benarkah? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Siapa pun dapat menjalankan puasa Rajab. Namun, bagi wanita yang telah menikah, penting untuk mendapatkan izin dari suami sebelum melaksanakannya.
Lalu, apakah benar puasa sunnah yang dilakukan seorang istri dianggap tidak sah jika dilakukan tanpa izin suaminya?
Ustadz Khalid Basalamah, seorang ulama yang sangat dikenal di kalangan umat Islam, memberikan penjelasan terkait hal ini.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Khalid Basalamah dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Jalan Kembali Sunnah.
Dalam kehidupan berumah tangga, seorang istri memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak suaminya, termasuk dalam aspek ibadah.
Salah satu bentuk ibadah yang kerap menjadi bahan diskusi adalah puasa sunnah, seperti puasa Rajab.
Walaupun puasa ini tidak bersifat wajib, Islam menetapkan aturan yang mengharuskan istri memperoleh izin dari suaminya sebelum melaksanakannya.
"Ibu tidak boleh beribadah sunnah kecuali dengan izin suami, terutama puasa sunnah. Kalau suami lagi libur, misalnya Senin-Kamis, dia lagi cuti hari Senin. Ibu, kalau mau puasa, izin dulu: 'Saya mau puasa besok ya?' Kalau diizinkan, silakan. Kalau tidak, ya tidak," kata Ustadz Khalid Basalamah.