Harimau Berpindah dengan Cepat, Sudah Masuk Wilayah Desa Air Dikit, 3 Perangkap Tak Dilirik

Jejak Harimau ditemukan di kawasan Desa Air Dikit Kecamatan Air Dikit, padahal sebelumnya ditemukan di Desa Tunggal Jaya dan Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam, Mukomuko. -IST/BE-

Camat Teras Terunjam, Oky Hendriyadi mengatakan, sejak peristiwa satu warga meninggal dunia dan satu sapi tewas dimangsa harimau, warga di wilayah tersebut telah membatasi aktifitasnya. Pihak pemerintahan kecamatan dan desa-desa terus memberikan imbauan kepada masyarakat.

“Imbaun terus kami sampaikan melalui perangkat desa. Agar masyarakat tetap waspada. Karena Harimau belum tertangkap,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoski mengaku telah mencabut surat edaran di tiga sekolah yakni SDN 03 Teras Terunjam, SDN 05 Teras Terunjam, dan SMPN 08 Mukomuko yang beberapa hari lalu belajar daring. 

Mulai, Senin,13 Januari 2025 kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa.

”Sudah kita cabut edarannya. Dan mulai besok (hari ini,red) di tiga sekolah itu pelajar tetap menjalankan aktifitas seperti biasa di sekolah. Ini setelah kita koordinasi dengan Kepsek dan Kades setempat. Tapi, tetap diingatkan waspada dan pelajar diminta di antar dan jemput oleh masing-

masing orang tua atau wali murid masing-masing,” pesan Ramon.

Disisi lain, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampung, Said Jauhari mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum berhasil mengamankan harimau Sumatera yang sebelumnya dilaporkan menyerang warga desa. 

"Kami masih melakukan upaya penelusuran dan penanganan untuk memastikan keamanan masyarakat," ujar Said, Minggu, 12 Januari 2025.

Serangan harimau Sumatera yang terjadi beberapa waktu lalu memicu kekhawatiran di kalangan warga. Seorang petani dilaporkan menjadi korban terkaman harimau. Situasi ini membuat BKSDA meningkatkan patroli dan memasang perangkap di lokasi-lokasi yang dianggap strategis.  

"Kami meminta masyarakat untuk sementara waktu menghindari kebun, terutama saat malam hari. Jangan pergi sendirian, dan usahakan untuk selalu waspada," tambah Said.

Selain patroli dan pemasangan perangkap, BKSDA juga berkoordinasi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat setempat untuk memberikan edukasi tentang langkah-langkah menghadapi ancaman satwa liar. 

"Keselamatan manusia adalah prioritas utama, namun kami juga berupaya menjaga agar harimau tidak dilukai atau diburu," jelas Said. 

Harimau Sumatera merupakan satwa dilindungi yang statusnya terancam punah akibat hilangnya habitat dan konflik dengan manusia. BKSDA mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan satwa tersebut. 

"Kalau ada tanda-tanda keberadaan harimau, seperti jejak atau suara, segera laporkan ke pihak berwenang. Jangan mencoba menangani sendiri," pesan Said.  

Upaya penanganan konflik satwa dan manusia seperti ini membutuhkan kerja sama semua pihak. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan