Diantaranya Batasan Usia, Menag dan Arab Saudi Bahas 3 Point Penting Layanan Jemaah Haji

Menag dan Menhaj Saudi lakukan pertemuan diskusi terkait layanan haji 2025-Istimewa/Bengkuluekspress-

BACA JUGA:Rekrutmen Pendamping Haji 2025 Dibuka, Berikut Syarat dan Kuotanya

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Jangan Hancurkan Rasa Percaya Diri Anak Dengan 5 Perilaku Ini

Menag menjelaskan bahwa Skema Tanazur memberikan kesempatan bagi jemaah haji yang tinggal di wilayah Jamarat untuk kembali ke hotel mereka (bukan di tenda Mina) selama Mabit. Pada kesempatan ini, mereka akan tinggal di area Jamarat.

Mereka kemudian akan kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat. 'Skema ini akan mengurangi kepadatan di Mina. Jumlah jamaah haji di Indonesia sangat tinggi dan rencana ini dianggap berpengaruh untuk mengurangi kepadatan,' kata Menag.

Menag menambahkan, banyak negara yang menilai pengelolaan haji di Indonesia sangat baik. Oleh karena itu, banyak negara yang datang ke Indonesia untuk mempelajari metode pengelolaan haji di Indonesia. 

Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, selain bertemu dengan Menteri Haji Umroh, Menag juga bertemu dengan beberapa pejabat penyedia layanan haji.

“Saya juga berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah mendesain program haji dengan sangat baik. Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah merancang program haji dengan sangat baik. Saya kira ini juga menjadi obsesi Pemerintah Indonesia untuk memastikan penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Menag.

Hadir dalam rapat tersebut Ketua Komisi VIII DPR RI Marwanda Sopan beserta jajarannya, Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) Mochammad Irfan Yusuf, Wakil Kepala KUH Dahnil Anhar Simanjuntak, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Ratiev, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi, Konjen RI Jeddah Yusron Ambary, Konjen RI Jeddah Nasrullah Jasam. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan