Usulkan Ribuan Rice Cooker Gratis untuk Warga Bengkulu

IST/BE Pegawai Kantor POS Bengkulu menyerahkan bantuan rice cooker gratis dari Kementerian ESDM untuk masyarakat Bengkulu tahun 2024 lalu.--

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mengusulkan kuota alat masak listrik (AML) berupa rice cooker untuk tahun 2025.

Kepala Dinas  Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu Donni Swabuana ST MSi mengatakan, ada 9 ribu lebih usulan rice cooker gratis untuk masyarakat Bengkulu ke Kementerian ESDM.

"Kami berharap alokasi yang diberikan tahun ini dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Donni, Jumat 17 Januari 2025.

Donni mengatakan, tahun 2024 lalu, Provinsi Bengkulu telah mendapatkan 4.595 unit rice cooker dari Kementerian ESDM. Jumlah tersebut lebih kecil dari usulan sebelumnya sebanyak 9.800 unit alat masak listrik.

"Minimal kuota yang didapat tahun ini, tidak jauh dari tahun 2024," tambahnya.

Donni mengatakan, usulan yang diberikan itu tentu akan akan diverifikasi dan validasi dengan pemerintah pusat. Agar calon penerima itu benar-benar layak mendapatkannya. Jangan sampai calon penerima, masuk golongan masyarakat mampu.

BACA JUGA:Kuliah Gratis Ketua OSIS, Kok Dievaluasi? Apa Alasannya?

BACA JUGA:Pemkot akan Hapus BPHTB dan PBG, Ini Alasannya

"Sebelumnya, kementerian pernah menolak usulan, karena calon penerima bukan dari ekonomi kurang mampu," tuturnya.

Seperti diketahui, program bagi-bagi rice cooker menyasar target yang spesifik. Yaitu, rumah tangga pelanggan PLN berdaya 450 VA sampai 1.300 VA yang tidak memiliki AML. Tentunya berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala.

Jika belajar dari tahun sebelumnya, pembagian rice cooker gratis itu akan dilakukan lewat kantor POS  menjelang akhir tahun kisaran bulan November atau Desember 2025.

"Jadi kita tunggu saja, kuota yang didapatkan dari pusat," tegas Donni.

Donni menegaskan, program penyaluran AML ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya bagi mereka yang masih mengandalkan bahan bakar fosil untuk memasak.

"Kita yakin, program ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat secara luas," tandasnya. (Eko)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan