Kolaborasi Kunci Sukses Bangun Daerah, Dewan Ini Sarankan Pemda Gandeng 5 Unsur Ini

IST/BE - Ketua DPRD BU, Sonti Bakar SH bersama Sekda BU, Fitriyansyah SSTP MSi saat melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu.--

BENGKULU UTARA, BE - Era globalisasi yang menjadikan semua informasi dapat diakses dengan begitu mudah saat ini, maka pemahaman akan interaksi dengan lingkungan sekitar harus dibina untuk bersama-sama memajukan potensi masing-masing melalui jalinan kerja sama. Dan pertumbuhan generasi milenial secara revolusioner mengubah cara pandang dalam bekerja. 

Dunia semakin dinamis, kehidupannya semakin kompleks, kebutuhannya semakin beragam, ritme kerja semakin mobile dan cepat, serta tantangannya semakin tinggi dan intens. 

Maka dari itu, Pemerintah Daerah harus bisa merespon dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang terjadi, dimana pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dengan perangkat daerahnya. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Sonti Bakara SH.

"Harus ada kolaborasi dan networking. Karena kolaborasi dan networking menjadi kunci keberhasilan pembangunan sebuah pemerintahan daerah," ujarnya.

Karena menurutnya, pembangunan daerah tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Harus menggandeng 5 unsur pihak yakni pemerintahan, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media jika ingin sukses membangun masyarakatnya. 

Inilah yang kemudian disebut dengan pendekatan pentahelix atau muliti pihak pembangunan.

"Kolaborasi dan networking menjadi kunci keberhasilan pembangunan sebuah daerah karena harus menggandeng semua pihak," terangnya.

Apalagi saat ini, lanjut Sonti, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terus berupaya melakukan percepatan pemulihan perekonomian dengan mengandalkan potensi di sektor unggulan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan melakukan sinergitas dengan beberapa pihak. Jadi pemerintah daerah harus benar-benar dapat melibatkan semua pihak dalam pembangunan daerah. 

"Harus pemerintah daerah harus menerapakan konsep pentahelix dalam membangun daerah dari seluruh sektor. Dengan melibatkan semua pihak ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam mencapai pembangunan berkelanjutan," ungkapnya.

Sonti menjelaskan, konsep pentahelix ini menekankan pentingnya kerja sama antara lima sektor kunci, yaitu pemerintah, akademisi, industri, masyarakat sipil, dan media. Sebagai pilar pertama, pemerintah memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan daerah. Pemerintah memiliki kekuatan regulasi dan kebijakan yang dapat mengarahkan arah pembangunan menuju keberlanjutan. 

Kedua, sektor akademisi juga memainkan peran krusial dalam mewujudkan pembangunan daerah. Institusi pendidikan dan penelitian memiliki kapasitas untuk menghasilkan pengetahuan dan inovasi yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembangunan daerah. Ketiga Sektor industri, memiliki peran besar dalam mewujudkan pembangunan daerah. 

Selanjutnya, masyarakat sipil juga merupakan elemen penting dalam konsep Penta-Helix. Masyarakat sipil memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan dan menuntut tindakan dari pemerintah dan industri. Dan yang kelima atau yang terkahir, peran media sangat signifikan dalam mengomunikasikan pesan-pesan mengenai pembangunan daerah kepada masyarakat luas. Media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan.

"Dalam upaya mencapai tujuan ini, penting bagi semua pihak untuk saling berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan mengambil langkah-langkah yang berkelanjutan. Hanya melalui kolaborasi dan networking yang kuat antara semua sektor ini, kita dapat melaksanakan pembangunan daerah dengan baik," jelas Sonti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan