Ustadz Adi Hidayat Bagikan Tips Ini, Insya Allah Sholat Menjadi Nikmat

Ustadz Adi Hidayat Bagikan Tips Ini, Insya Allah Sholat Menjadi Nikmat-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Dalam ajaran islam, bagi seorang muslim yang sudah dewasa wajib melaksanakan sholat. Sebab, sholat merupakan tiang agama.
Hanya saja, banyak diantara kita menjadikan sholat sebagai rutinitas kewajiban semata tanpa menghadirkan keikhlasan hati.
Ustadz Adi Hidayat, pendiri Quantum Akhyar Institute, menawarkan pandangan menarik untuk menjadikan salat lebih bermakna.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, memahami makna dari setiap bacaan dalam salat sangat penting untuk mencapai kekhusyukan dan menambah kedalaman spiritual dalam beribadah.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Masuk Masjid, Insya Allah Selalu Mendapat Kebaikan
BACA JUGA:Menginjak Kotoran Kucing, Membatalkan Wudhukah?, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat
Hal tersebut disampaikan Ustadz Adi Hidayat dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Muhamad Ilham Arizki
"Kalau mau sholat terasa enak di hati, tidak sekadar menggugurkan kewajiban, coba pelajari dulu apa yang dibaca. Allah memberi sindiran halus kepada mereka yang sholat tanpa memahami maknanya," terang Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa memahami makna bacaan salat tidak harus dilakukan secara menyeluruh sekaligus. Sebaliknya, proses ini dapat dilakukan secara bertahap agar lebih mendalam dan mudah dipahami.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memulai dengan merenungkan kalimat pembuka dalam salat, yaitu Allahu Akbar.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, pemilihan nama Allah yang Maha Besar dalam kalimat ini mengandung makna yang sangat dalam, menegaskan keagungan Allah yang melampaui segala sesuatu.
"Nama Allah ada 99 Kenapa kita memulai dengan Allahu Akbar? Apa yang ingin Allah tanamkan dalam hati kita dengan menyebut kebesaran-Nya di awal sholat?" kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bacaan Allahu Akbar bertujuan untuk mengingatkan manusia akan kebesaran Allah yang mencakup segala sesuatu.
Kesadaran akan keagungan-Nya membuat seseorang merasa kecil dan rendah hati di hadapan-Nya, sehingga memupuk sikap tunduk dan penuh penghambaan.