Siapkan Jaringan Baru PDAM, Ini Keterangan Direktur Tirta Hidayah Kota Bengkulu

IST/BE PDAM Kota Bengkulu saat memberikan layanan droping air bersih kepada masyarakat.--

Harianbengkuluekspress.id - Perusahaan Umum Daerah Tirta Hidayah Kota Bengkulu pada 2025 ini mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Kota Bengkulu sebesar Rp 5 miliar. Modal ini salah satunya untuk pengembangan jaringan/sambungan baru ke rumah masyarakat. 

"Kebutuhannya itu diperkirakan 2-2,5 ribu sambungan baru," ujar Direktur Tirta Hidayah Kota Bengkulu, Samsu Bahari. 

Terkait penambahan jaringan tersebut pihaknya masih mengkaji apakah akan dijadikan program sambungan gratis atau berbayar. 

"Sedang kita kaji apakah nanti ada semacam diskon atau gratis, nanti diinformasikan lebih lanjut," terangnya. 

BACA JUGA:Mendikdasmen Tekankan Agar Pejabat Berkepribadian RAMAH dan SANTUN

BACA JUGA:Dewan Kota Bengkulu Pastikan Jalan Rusak Dibangun, Sidak Jalan Rusak di Kawasan Ini

Ia memastikan tambahan modal ini sebagai upaya pemerataan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang belum ada jaringan. Jika nantinya program ini digratiskan maka pihaknya perlu melalui proses verifikasi dan survei untuk memastikan kriteria penerima memenuhi syarat.

Selain itu, PDAM juga melakukan peningkatan sarana prasarana seperti pergantian pompa. Diketahui, selama ini PDAM kerap dipersoalkan dengan kondisi Pompa yang sering mengalami kerusakan. Tak jarang distribusi air ke sambungan rumah pelanggan harus dihentikan sementara waktu agar bisa dilakukan perbaikan. 

"Ya, termasuk untuk membeli pompa yang sudah termakan usia, kemudian perbaikan beberapa bak filter dan lainnya yang dibutuhkan," jelasnya. 

Ketua Komisi III, Marliadi beberapa keluhan terkait distribusi air masih sering dirasakan masyarakat. Persoalan ini umumnya dikarenakan sumber air baku yang memang cukup keruh sedangkan kemampuan mesin/peralatan dipengelohan air PDAM belum mampu mengolah secara maksimal. 

BACA JUGA:Dispora Bengkulu Ajak Pemuda Bermimpi Jadi Pengusaha, Lupakan CPNS!

"Harus ada pembenahan dan optimalisasi pengolahan air yang dilakukan Tirta Hidayah. Nanti kita kawal seperti apa realisasi anggaran itu, terutama untuk kualitas pembangunan di PDAM," sampai Marliadi. 

Disisi lain, PDAM dituntut berkontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2025. Selama ini belum maksimal dikarenakan income yang didapat dari pelanggan masih digunakan untuk menutupi biaya perbaikan sarana prasarana. Melalui penambahan modal tersebut diharapkan mampu menambah kualitas layanan air bersih serta meningkatkan income yang bisa menunjang PAD kota. (Medi Karya Saputra) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan