Tukin Dosen ASN Dibayarkan? Ini Penjelasan Kemendiktisaintek

Sekjen Kemendiktisaintek Togar Simatupang -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id-  Ribuan dosen tengah menunggu-nunggu  tunjangan kinerja yang sudah bertahun-tahun belum cair, pasalnya telah lima tahun tak kunjung dibayarkan. 

Namun, seiring dengan aski damai yang digelar  beberapa waktu lalu membuahkan hasil, dan kementerian keuangan pun telah mengalokasikan anggaran  senilai Rp 2,5 triliun untuk pembayaran tunjangan kinerja (Tukin) Dosen untuk tahun ini. 

Lalu kapan tukin dibayarkan? 

Seiring dengan digelarnya Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemenristekdikti) menjelaskan bahwa Pemerintah berencana mengalokasikan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembayaran tunjangan kinerja (Tukin) dosen aparatur sipil negara (ASN) pada tahun 2025.

 Namun, belum dapat dipastikan kapan pembayaran tersebut akan dilakukan. 

Sekjen Kemendiktisaintek Togar Simatupang  menuturkan bahwa  Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengalokasikan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembayaran Tukin dosen ASN.

BACA JUGA:Ramadan, Program Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan, Begini Penjelasan Kepala BKN

BACA JUGA:Daftar Kampus Penyelenggara PPG Piloting Guru Tertentu Tahun 2025, Silahkan Cek Disini

 Namun, ia belum dapat memastikan kapan pembayaran tersebut akan dilakukan.

"Sampai saat ini, kami sudah menyelesaikan draf Perpresnya. Sekarang sudah diajukan lagi ke Presiden oleh Sekretariat Negara. Sekarang belum tahu kapan selesai," ujarnya. 

Dia menambahkan, pemberian tukin tidak bisa langsung dilakukan setelah Perpres diterbitkan. Hal ini dikarenakan Kementerian Pendidikan Tinggi harus menyusun peraturan menteri (Permen) sebagai peraturan turunan dari Perpres tersebut. 

"Tidak hanya itu, pihaknya juga harus menyusun pedoman tentang gaji dosen ASN. 'Jadi tidak bisa langsung. Tidak bisa langsung. Ini salah satu perjuangan kami, sejak awal pihaknya telah memperjuangkan agar dosen ASN diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan anggaran untuk dosen ASN sejak awal tidak masuk dalam RAPBN 2025. 

"Ini perjuangan saya dan perjuangan kementerian yang saya pimpin saat ini. Kita butuh persatuan untuk memperjuangkan masalah Tukin ini', tandasnya. (**).

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan