Siswi SMP Ini Jadi Korban Bullying, Orang Tua Lapor Polisi
Siswi SMP di Bengkulu Selatan diduga mem-bullying siswi lainnya, Kamis (7/12).-RENALD/BE -
KEDURANG, BE - Dunia pendidikan di Bengkulu Selatan (BS) kembali dihebohkan dengan tindakan para siswi di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Kedurang.
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jelas para siswi dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan atau bulliying sesama siswi yang diduga masih satu sekolah.
Mirisnya lagi, tindakan bulliying yang dilakukan siswi tersebut diduga karena perebutan seorang siswa idaman. Bahkan, bulliying yang dilakukan tersebut saksikan oleh teman-teman pelaku yang berjumlah 5 orang dan korban hanya seorang diri. Terlihat, korban dirangkul oleh pelaku bulliying dan dipaksa berbaring di tanah.
Tidak hanya itu, pelaku juga duduk di atas perut korban dan menahan tangan korban. Akibat tindakan pelaku tersebut, korban mengaku kesakitan, tetapi pelaku tetap nekat melakukan tindakan tersebut.
Bahkan, di antara teman-teman pelaku ada yang terus mendukung tindakan bulliying tersebut. Kejadian tersebut terekam selama dalam video dengan durasi 04 menit 17 detik.
Atas tindakan tersebut, Kepala Desa Kebang Agung I, Ili Suryani yang mewakili keluarga korban mengaku sangat menyesal dengan tindak para siswi tersebut.
Ditambah lagi tindakan tersebut direkam dan akhirnya tersebar luas pada Kamis (7/12) sore.
“Kita suda melaporkan kejadian ini bersama orang tua korban ke Polsek Kedurang untuk ditindaklanjuti. Sebab, kejadian ini telah membuat resah masyarakat dan khususnya dunia pendidikan,” ujar Ili kepada BE.
Lebih lanjut, Ili menerangkan bahwa pelaporan tindakan bulliying tersebut dilaporkan ke pihak Polsek Kedurang karena dukungan pemerintahan desa yang ada di Kedurang.
Dengan harapan tidak ada tindakan bullying yang terjadi kembali ke depannya. Sebab, dunia pendidikan bukan wadah kekerasan pada anak, tetapi tempat menuntut ilmu untuk masa depan anak.
Ditambah lagi, dikabarkan anak yang mengalami bullying mengalami bekas kekerasan.
“Saya miris lihatnya, video tersebut sengaja direkam oleh para siswi SMP dengan menari-menari kesenangan melihat adanya tindakan itu dan menginginkan viral dari kekerasan, sehingga sangat wajar kalau ada tindak tegas dari kejadian ini,” sesal Ili.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) BS, Novianton SSos MSi juga menyayangkan hal tersebut jika benar terjadi di BS.
Namun, sejauh ini ia belum banyak berkomentar dengan kejadian tersebut.