Provinsi Bengkulu Jadi Prioritas Program Pertukaran Guru ke Korea, Ini Penjelasan Mendikdasmen

Kemendikdasmen buka pendaftaran seleksi program IKTE 2025 -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Pendaftaran program Pertukaran Guru Indonesia-Korea (Indonesia - Korea Teacher Exchange/IKTE) 2025 masih dibuka. 

Program IKTE 2025 memberikan kesempatan bagi para guru untuk berjejaring secara global, memperluas wawasan, serta memperkuat kerja sama di sektor pendidikan, khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Para guru akan bertemu dan saling belajar dengan guru-guru lain dari berbagai negara. 

Program IKTE 2025 merupakan kesempatn bagi guru untuk meningkatkan kompetensi guna memperluas wawasan, mengembangkan keterampilan, dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Informasi lebih lanjut seputar IKTE 2025, dapat mengakses laman https://gtk.dikdasmen.go.id/ikte/. 

BACA JUGA:PPPK Paruh Waktu Berpeluang Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu, Maaf Kategori Ini Tidak Bisa

BACA JUGA:Untuk UMKM, Ada KUR BCA Rp 10 Juta, Tenor hingga 36 Bulan, Proses Cepat Tanpa Ribet, Segini Saja Angsurannya

Diketahui, program ini merupakan wujud komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) dalam meningkatkan  kompetensi global guru. 

Kerja sama antara Kementerian Pendidikan Republik Indonesia dengan Kementerian Pendidikan Republik Korea tersebut sudah berlangsung sejak 2013 melalui Asia Pacific Centre of Education for International Understanding (APCEIU) di bawah naungan UNESCO.

 Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPK), Nunuk Suryani, mengatakan bahwa program ini sejalan dengan upaya Kemendikdasmen agar mendorong guru untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, efektif, dan selaras dengan kebutuhan zaman. 

"Melalui program IKTE 2025 kita ingin memberikan kesempatan bagi para guru untuk mempelajari sistem pendidikan di berbagai negara, membangun keterampilan komunikasi antarbudaya dalam mengajar melalui kolaborasi dengan guru-guru setempat, berbagi pengetahuan dan keterampilan pedagogis dalam proses pembelajaran, serta memperkuat jaringan kerja di sektor pendidikan kawasan Asia-Pasifik,"  ujarnya. 

Nunuk juga berpesan kepada guru yang nantinya terpilih untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ia  juga menekankan pentingnya berbagi praktik baik setelah mengikuti IKTE 2025, tidak hanya pada rekan guru di sekolah, tapi juga komunitas guru di daerah lain. 

BACA JUGA:Ramadhan, Ini Tips dari Damkar Kota Bengkulu Mencegah Kebakaran

BACA JUGA:Hutan Lindung di Seluma Rentan Terjadi Alih Fungsi, Ini yang Dilakukan BKSDA untuk Mencengahnya

Disisi lain, Penanggung Jawab Kerja Sama Setditjen GTKPG, Nissa Afriliana,  menuturkan  Program IKTE 2025 sebagai ajang memperkuat kesadaran sebagai warga negara global dengan latar belakang budaya yang beragam melalui berbagi metode pengajaran. 

Program ini akan berfokus pada Pendidikan Kewarganegaraan Global (Global Citizenship Education/GCED) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan