PKL Pasar Minggu Sulit Direlokasi, Wakil Wali Kota Bengkulu Beberkan Ini Kendalanya

MEDI/BE Wakil Wali Kota, Ronny PL Tobing bersama jajaran dinas terkait saat meninjau sarana prasarana pasar minggu dan pasar PTM. --
Harianbengkuluekspress.id - Rencana Pemerintah Kota Bengkulu menata Pasar Minggu mengalami sejumlah kendala. Salah satunya cukup banyak auning/kios di dalam pasar yang kondisi rusak dan tak layak digunakan. Hal ini yang membuat pemkot cukup sulit merelokasi pedagang masuk ke dalam pasar.
Wakil Wali Kota Bengkulu, Ronny PL Tobing mengatakan, persoalan ini akan menjadi target dirinya bersama Wali Kota Dedy Wahyudi dalam program 100 hari pertama kerja pasca dilantik. Sejumlah perbaikan segera dilakukan, agar para pedagang tidak lagi mengeluhkan tempat yang dianggap tidak layak.
"Makanya, saya turun ke Pasar Minggu untuk melihat situasi kondisi. Kita upayakan fasilitas yang disiapkan pemerintah bisa lebih memadai, dan pedagang bisa dengan mudah direlokasi," ujar Ronny saat memimpin inspeksi mendadak (Sidak) di kawasan pasar minggu dan PTM, Rabu 5 Maret 2025 kepada BE.
Diketahui, total pedagang pasar minggu dan PTM sekitar 500 pedagang. Selama ini sebagian besar pedagang itu berjualan di badan jalan hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Namun, pemkot telah rutin melakukan penertiban sehingga para pedagang saat ini mau tidak mau harus berpindah ke dalam dengan kios yang tersedia.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Kaji Kelemahan Capaian PAD, Ini Langkahnya untuk Maksimalkan PAD
BACA JUGA:Wamenkes RI Targetkan Pembangunan RSUD Benteng Tuntas, Ini Deadline Waktunya
"Insya Allah apa yang kita jalankan semua untuk masyarakat kota Bengkulu. Seluruh PKL kita pastikan bisa nyaman berjualan di dalam pasar," sampai Ronny.
Adapun jenis kerusakan kios/auning seperti atap rusak sehingga menyebabkan bocor ketika hujan. Kondisi lantai rusak hingga sanitasi drainase yang tidak lancar. Tak jarang para pedagang melakukan perbaikan secara swadaya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Bengkulu, Bujang Hr menambahkan, untuk proses rehab pasar ini Disperdagrin bberkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota, karena berkenaan dengan pekerjaan teknis sekaligus menyesuaikan kebutuhan anggaran.
Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan anggaran ke Kementerian Perdagangan RI untuk rehab sejumlah pasar, seperti Pasar Barukoto, Pasar Minggu dan Pasar Panorama.
BACA JUGA:Bunda Lina Salurkan Donasi untuk Balita, Derita Pembengkakan Jantung Berobat ke Daerah Ini
"Untuk perbaikan/renovasi auning sedang kita kaji kebutuhan anggarannya. Nanti kita komunikasi ke PUPR jika anggaran sudah siap, maka bisa dikerjakan," tukasnya. (Medi Karya Saputra)