Dinkes Minta Waspada DBD, Ini Imbauan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong

Reporter: Ari Afriko |

Editor: Zalmi Herawati |

Sabtu , 08 Mar 2025 - 22:17

Ary/BE Kegiatan Fogging sebagai salah satu langkah penanggulangan DBD di Kabupaten Rejang Lebong.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mengingatkan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdaarah Dengue (DBD). Hal tersebut dikarenakan saat ini kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra SKM mengungkapkan kepada BE, Sabtu, 8 Maret 2025,

''Selama Januari hingga akhir Februari 2025, jumlah kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong sudah lebih dari 30 kasus. Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah, karena musim hujan ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Maret nanti."

Dengan meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, maka Dhendi meminta masyarakat Rejang Lebong meningkatkan kewaspadaan, agar tidak terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Banyaknya kasus DBD saat musim hujan seperti saat ini, menurut Dhendi, karena nyamuk Aedes aegypti banyak berkembangkan biang ditempat-tempat penampungan air bersih yang saat musim hujan banyak ditemukan.

Guna mencegah penyebaran penyakit DBD tersebut, masyarakat diminta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melakukan 3M plus. Yaitu, menguras bak mandi, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate ada penampungan air yang sulit di kuras maupun penggunaan kelambu saat tidur.

"Kita dari Dinkes terus melakukan sosialiasi ke-21 Puskesmas yang ada di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong terkait dengan penanganan dan pencegahan DBD ini," ungkap Dhendi.

Dalam kesempatan tersebut, Dhendi juga mengungkapkan, masyarakat yang terjangkit DBD tersebut memiliki beberapa gejala diantaranya demam tinggi, lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi. Selanjutnya, hilang nafsu makan, mual dan mutah serta minculnya bintik-bintik atau ruam di kulit. (Ari Apriko)

dinkes minta waspada dbd, ini imbauan kepala dinas kesehatan kabupaten rejang lebong                            harianbengkuluekspress.id - dinas kesehatan kabupaten rejang lebong mengingatkan masyarakat kabupaten rejang lebong untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdaarah dengue (dbd). hal tersebut dikarenakan saat ini kasus dbd di kabupaten rejang lebong mengalami peningkatan.
kepala dinas kesehatan kabupaten rejang lebong, dhendi novianto saputra skm mengungkapkan kepada be, sabtu, 8 maret 2025, 
''selama januari hingga akhir februari 2025, jumlah kasus dbd di kabupaten rejang lebong sudah lebih dari 30 kasus. jumlah tersebut diprediksi terus bertambah, karena musim hujan ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir maret nanti." 
dengan meningkatnya kasus dbd di kabupaten rejang lebong tersebut, maka dhendi meminta masyarakat rejang lebong meningkatkan kewaspadaan, agar tidak terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
baca juga:rp 7 miliar untuk 100 hari kerja bupati-wakil bupati, ini penjelasan sekda pemerintah kabupaten rejang lebong 
baca juga:pilkades 66 desa segera dilaksanakan, begini penjelasan bupati lebong
banyaknya kasus dbd saat musim hujan seperti saat ini, menurut dhendi, karena nyamuk aedes aegypti banyak berkembangkan biang ditempat-tempat penampungan air bersih yang saat musim hujan banyak ditemukan.
guna mencegah penyebaran penyakit dbd tersebut, masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dan melakukan 3m plus. yaitu, menguras bak mandi, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate ada penampungan air yang sulit di kuras maupun penggunaan kelambu saat tidur.
"kita dari dinkes terus melakukan sosialiasi ke-21 puskesmas yang ada di 15 kecamatan yang ada di kabupaten rejang lebong terkait dengan penanganan dan pencegahan dbd ini," ungkap dhendi.
dalam kesempatan tersebut, dhendi juga mengungkapkan, masyarakat yang terjangkit dbd tersebut memiliki beberapa gejala diantaranya demam tinggi, lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi. selanjutnya, hilang nafsu makan, mual dan mutah serta minculnya bintik-bintik atau ruam di kulit. (ari apriko)

Tag

Share