UNIB Buka S2 Teknik Mesin, Pertama Kali di Bengkulu Ini Keterangan Dekan Fakultas Teknik UNIB

IST/BE Tahun ini program studi magister teknik mesin UNIB siap menerimanya siswa baru.--

Harianbengkuluekspress.id - Fakultas Teknik (FT) Universitas Bengkulu (UNIB) telah memperoleh izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia untuk membuka Program Studi Magister (S2) Teknik Mesin.

Izin tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 88/B/O/2025, menandai langkah maju bagi dunia pendidikan teknik mesin di Provinsi Bengkulu.

Dekan Fakultas Teknik Unib, Dr Afdhal Kurniawan Mainil menyampaikan, dengan adanya izin tersebut, Fakultas Teknik UNIB kini menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Bengkulu, yang menawarkan program studi Magister Teknik Mesin. Diharapkan hal ini pun bisa melahirkan tenaga handal dibidang mesin.

“Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melanjutkan pendidikan tinggi dibidang teknik mesin. Dengan pendekatan berbasis riset maupun inovasi, program ini menggabungkan teori, praktik dan juga teknologi mutakhir guna mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global,” ucap Dr Afdhal, Minggu, 9 Maret 2025 kepada BE.

BACA JUGA:BBNKB 2 Digratiskan, Samsat BU Hanya Bantu Cek Fisik, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Pastikan Gas Melon Tepat Sasaran, Bupati Rejang Lebong Terbitkan Ini

Salah satu keunggulan program S2 teknik mesin UNIB nantinya, kata Dr Afdhal, kurikulumnya disusun secara komprehensif untuk menjawab tantangan industri lokal maupun juga global. Lulusan program ini tak hanya dipersiapkn sebagai insinyur yang berkompeten, tetapi juga sebagai pemikir strategis yang mampu memberikan solusi bagi setiap berbagai permasalahan teknik.

"Metode pembelajaran di program ini pun menerapkan pendekatan Project-Based Learning (PBL), yang memungkinkannya mahasiswa untuk mengaplikasikan teori kedalam studi kasus nyata," katanya.

Selain itu, dia menyebutkan, mahasiswa ini juga bakal belajar melalui proyek yang telag mencakup desain sistem, rekayasa manufaktur, pengembangan material baru, serta solusi terkait energi terbarukan dan mitigasi bencana di wilayah pesisir.

“Kurikulum ini telah disesuaikan dengan kondisi geografis dan juga sosial-ekonomi daerah sekitar sehingga mahasiswa dapat mengembangkan solusi berbasis potensi lokal yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” tambah Dr Afdhal.

BACA JUGA:Lokasi Pasar Murah di Lebong 6 Titik, Ini Lokasinya

Para mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan kompetensi dalam berbagai bentuk bidang rekayasa, termasuk juga model komputasi matematika, Finite Element Method–FEM, Finite Volume Method–FVM serta grafis komputer.

"Kemampuan ini tentu sangatlah diminati oleh berbagai industri, termasuk otomotif, energi hijau, teknologi material maupun rekayasa lingkungan, sehingga membuka peluang karier yang sangat luas di tingkat nasional maupun internasional," demikian terangnya. (Bhudi Sulaksono)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan