Ramadhan, Buya Yahya Sebut Orang ini Boleh Tidak Berpuasa

Reporter: Ary |

Editor: Asrianto |

Senin , 10 Mar 2025 - 07:50

Ramadhan, Buya Yahya Sebut Orang ini Boleh Tidak Berpuasa-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id- Saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Mereka menahan lapar dan haus di siang hari.

Para umat islam, bersuka cita melaksanakannya. Sebab, bagi seorang muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi yang telah baligh.

Namun, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, termasuk wanita dalam kondisi tertentu.

Menurut pendakwah asal Cirebon, Buya Yahya, seorang wanita diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan jika mengalami empat hal tertentu.

Puasa wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang sehat secara fisik dan mental. Namun, ada kondisi tertentu yang membolehkan seseorang, khususnya wanita, untuk tidak menjalankannya.

Meskipun diberikan keringanan, mereka yang tidak berpuasa tetap wajib menggantinya di hari lain ketika sudah tidak memiliki halangan atau membayar fidiah.

Fidiah dibayarkan dengan memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

Buya Yahya menjelaskan bahwa ada sembilan golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan.

Di antara kesembilan golongan tersebut, terdapat empat kondisi khusus bagi wanita yang menjadi larangan atau keringanan dalam menjalankan puasa.

Jika seorang wanita mengalami salah satu dari empat kondisi ini selama Ramadan, maka ia diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Adapun empat kondisi yang memperbolehkan wanita tak puasa seperti yang dijelaskan Buya Yahya adalah:

1. Sedang Hamil

ramadhan, buya yahya sebut orang ini boleh tidak berpuasa                            harianbengkuluekspress.id- saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia sedang melaksanakan ibadah puasa ramadhan. mereka menahan lapar dan haus di siang hari.
para umat islam, bersuka cita melaksanakannya. sebab, bagi seorang muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan merupakan kewajiban bagi yang telah baligh.
namun, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, termasuk wanita dalam kondisi tertentu.
menurut pendakwah asal cirebon, buya yahya, seorang wanita diperbolehkan tidak berpuasa di bulan ramadhan jika mengalami empat hal tertentu.
baca juga:hari ke-10 puasa ramadhan, amalkan doa ini, insya allah termasuk golongan orang sholeh
baca juga:buya yahya sarankan amalkan doa ini, insya allah bisa menggapai malam lailatul qadar
puasa wajib dilakukan oleh setiap muslim yang sehat secara fisik dan mental. namun, ada kondisi tertentu yang membolehkan seseorang, khususnya wanita, untuk tidak menjalankannya.
meskipun diberikan keringanan, mereka yang tidak berpuasa tetap wajib menggantinya di hari lain ketika sudah tidak memiliki halangan atau membayar fidiah.
fidiah dibayarkan dengan memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
buya yahya menjelaskan bahwa ada sembilan golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan ramadan.
di antara kesembilan golongan tersebut, terdapat empat kondisi khusus bagi wanita yang menjadi larangan atau keringanan dalam menjalankan puasa.
jika seorang wanita mengalami salah satu dari empat kondisi ini selama ramadan, maka ia diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
adapun empat kondisi yang memperbolehkan wanita tak puasa seperti yang dijelaskan buya yahya adalah:
1. sedang hamil
wanita hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama ramadan. hal ini berlaku terutama jika ia khawatir terhadap kesehatannya sendiri atau kondisi janin yang dikandungnya.
2. sedang menyusui
wanita yang sedang menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ia khawatir terhadap kesehatannya sendiri atau kondisi bayi yang masih berusia di bawah dua tahun hijriyah.
bayi yang disusui tidak harus anaknya sendiri, tetapi bisa juga bayi orang lain.
baca juga:ramadhan, bangun kesiangan dan belum mandi junub, sahkah puasanya? begini kata buya yahya
baca juga:ajak anak puasa ramadhan, diiming-imingi dengan hadiah, bolehlah? begini kata buya yahya
3. sedang haid
wanita yang sedang haid tidak diwajibkan berpuasa. bahkan, jika tetap berpuasa, puasanya dianggap tidak sah dan hukumnya haram.
4. sedang nifas
wanita yang sedang nifas tidak diwajibkan berpuasa. jika tetap berpuasa, puasanya tidak sah dan bahkan dihukumi haram.
selain wanita dalam kondisi tertentu, buya yahya juga menjelaskan bahwa ada golongan lain yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
adapun lima golongan yang diperbolehkan untuk tidak puasa adalah:
1. belum baligh
salah satu golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa adalah anak yang belum baligh.
tanda-tanda seseorang telah mencapai usia baligh ada tiga, yaitu pertama keluar mani, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan, mulai usia 9 tahun hijriyah.
kemudian yang kedua keluar darah haid pada usia 9 tahun hijriyah bagi anak perempuan.
jika tidak mengalami keluarnya mani atau haid, maka seseorang dianggap baligh ketika mencapai usia 15 tahun hijriyah.
dengan demikian, jika seseorang telah genap berusia 15 tahun hijriyah, maka ia dianggap baligh berdasarkan usia.
2. orang gila
orang gila tidak diwajibkan berpuasa. bahkan, jika ia berpuasa, puasanya dianggap tidak sah.
ulama membagi orang gila menjadi dua kategori yaitu pertama orang gila yang disengaja yaitu jika seseorang dengan sengaja membuat dirinya gila, maka puasanya tidak sah dan ia tetap wajib mengqadha setelah sembuh.
hal ini karena pada dasarnya ia berkewajiban berpuasa, tetapi dengan sengaja menghilangkan akalnya.
kemudian yang kedua orang gila yang tidak disengaja yaitu ika seseorang mengalami gangguan jiwa tanpa disengaja, maka ia tidak wajib berpuasa.
jika pun ia berpuasa, puasanya tetap tidak sah, dan ia tidak diwajibkan mengqadha setelah sembuh, karena kondisinya di luar kendalinya.
3. sedang sakit
orang yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. adapun ketentuan bagi orang sakit yang boleh meninggalkan puasa adalah jika penyakitnya parah dan berisiko semakin memburuk atau memperlambat kesembuhan jika tetap berpuasa.
penentuan kondisi ini dapat dilakukan oleh dokter muslim yang terpercaya atau berdasarkan pengalaman pribadi si penderita.
selain itu, ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi orang sakit, tetapi juga bagi siapa saja yang mengalami kondisi kelemahan ekstrem saat berpuasa hingga membahayakan dirinya. dalam keadaan seperti itu, ia diperbolehkan membatalkan puasa.
namun, dalam kondisi ini, ia hanya boleh makan dan minum seperlunya, lalu tetap menahan diri dari makan dan minum seperti orang yang berpuasa.
berbeda dengan orang sakit, yang diperbolehkan berbuka dan makan sepuasnya untuk memulihkan kesehatannya.
4. sudah lanjut usia
orang yang sudah lanjut usia dan merasa berat untuk berpuasa diperbolehkan untuk tidak menjalankannya.
tidak ada batasan umur tertentu dalam hal ini. selama puasa benar-benar memberatkan hingga berisiko membahayakan kesehatannya, maka ia diperkenankan untuk berbuka.
5. musafir
orang yang sedang bepergian diperbolehkan untuk tidak berpuasa, dengan beberapa ketentuan berikut yaitu jarak perjalanan harus minimal 84 km dari tempat tinggalnya kemudian yang kedua saat waktu subuh tiba, ia harus sudah berada dalam perjalanan dan keluar dari wilayah tempat tinggalnya (minimal melewati batas kecamatan).
sebagai contoh, jika seseorang berangkat dari cirebon menuju semarang (sekitar 200 km), dan ia sudah keluar dari cirebon sebelum subuh, maka ia boleh tidak berpuasa pada hari itu.
baca juga:mencicipi sayur saat puasa, apakah membatalkan puasa, begini kata buya yahya
baca juga: ziarah kubur sebelum ramadhan, begini hukumnya menurut buya yahya
namun, jika ia baru berangkat setelah subuh, maka ia tetap wajib berpuasa pada hari itu dan baru boleh meninggalkannya di hari berikutnya.
jika seseorang berniat tinggal di tempat tujuan lebih dari 4 hari, maka ia dianggap sebagai penduduk (mukim) dan wajib berpuasa serta tidak boleh mengqashar sholat.
perhitungan 4 hari tidak termasuk hari kedatangan dan hari keberangkatan.
demikianlah penjelasan buya yahya tentang wanita boleh tidak puasa dan orang yang boleh tak puasa. semoga bermanfaat.(*)