Dana Program Baby Tree Disalurkan, Ini Penjelasan Direktur KKI Warsi Bengkulu

RIO/BE Direktur KKI Warsi, Adi Junedi memberikan pemaparandalam kegiatan media gathering bersama jurnalis Bengkulu, Rabu 19 Maret 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi telah menyalurkan dana ratusan juta rupiah untuk mendukung program Perhutanan Sosial (Babe Tree) di Desa Air Tenam Kabupaten Bengkulu Selatan. Program ini bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Direktur KKI Warsi Adi Junedi mengatakan, sebanyak 26 petani di Desa Air Tenam menerima insentif dengan total lebih dari Rp 130 juta melalui program Baby Tree. Program ini inovasi dalam skema Perhutanan Sosial yang memberikan insentif kepada petani atas upaya menumbuhkan hutan.
"Ini insentif bagi petani yang telah menumbuhkan hutan," terang Adi, Kamis 20 Maret 2025.
Program Baby Tree itu telah dilakukan sejak dua tahun lalu. Para petani di desa Air Tenam telah berkomitmen untuk menanam kembali hutan dengan tanaman produktif. Seperti, Durian, Jengkol, Pinang, dan lainnya. Sebagai bentuk apresiasi, petani tersebut menerima insentif sebesar Rp 70 ribu per batang tanaman. Pembagian insentif diberikan bertahap yang dibagikan ke dalam 4 kali pencairan, selama 3 tahun, yaitu setelah tanam, tahun kesatu, kedua dan ketiga.
BACA JUGA:Pelindo Laksanakan Program Ramadan Berbagi, Ini Penjelasan General Manager Regional 2 Bengkulu
BACA JUGA:Damri Bengkulu Siapkan Angkutan Mudik Lebaran, Ini Jadwal Pembelian Tiketnya
"Insentif ini menjadi bukti nyata menumbuhkan hutan bisa berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Setelah dua tahun berjalan, program Baby Tree itu, menurut Adi telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari 9.829 bibit yang ditanam, 9.150, diantaranya berhasil tumbuh, mencapai tingkat pertumbuhan 93,04 persen.
"Keberhasilan ini menunjukkan komitmen para petani dalam menjaga ekosistem hutan Desa Air Tenam," ungkap Adi.
Selain program Baby Tree, KKI Warsi juga menyalurkan paket Ramadan senilai Rp 200 ribu kepada seluruh kepala keluarga di Desa Air Tenam melalui program Pohon Asuh. Pohon Asuh memberikan peluang ke semua penduduk bumi mengasuh pohon. Dengan nilai donasi Rp 100 ribu -200 ribu tergantung diameter pohon. Pada 2025 ini terdapat 200 pohon di Air Tenam dengan status sedang diadopsi. Dengan dana yang telah terkumpul mencapai Rp 38, 5 juta.
BACA JUGA:59 CJH di Kota Bengkulu Tunda Keberangkatan, Ini Dia Penyebabnya
"Program ini bagian dari skema penguatan Perhutanan Sosial yang bertujuan menjaga kelestarian hutan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," tegasnya.
Disisi lain, Adi mengatakan, insentif dan paket Ramadan yang diberikan kepada masyarakat Desa Air Tenam itu bagian dari upaya untuk memastikan hutan tetap lestari dengan dukungan penuh dari masyarakat.
"Masyarakat Desa Air Tenam telah membuktikan menjaga hutan tidak hanya soal konservasi, tetapi juga bisa memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari. Dengan adanya insentif dan program Pohon Asuh, kami berharap semakin banyak masyarakat yang terdorong untuk aktif dalam mengelola hutan secara berkelanjutan," ujarnya.