Hilal Dibawah Ufuk, Lebaran Diprediksi Sama, Kemenag Tetap Gelar Sidang Isbat Sore Ini

ilustrasi pelaksanaan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama,Nasaruddin Umar -Istimewa/Bengkuluekspress-
BACA JUGA:Hari ke-29 Puasa Ramadhan, Amalkan Doa Ini, Insya Allah Dijauhkan dari Sifat Suka Membenci
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Menerima Zakat Fitrah, Insya Allah Mendapatkan Keberkahan
"Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insyaallah (Idulfitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret," ujar Abu
Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab, pada 29 Ramadan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, kata dia, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.
Ia menyebut posisi hilal juga belum memenuhi kriteria imkanur rukyat berdasar musyawarah Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Akan tetapi pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 33 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab. "Walaupun tidak dapat diamati, rukyatul hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah," tegasnya.
Hasil rukyatul hilal ini akan menjadi pedoman Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam mengumumkan hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah,tutupnya. (**)