Begini Tanggapan Disparpora Lebong Soal Membludak Pengunjung Objek Wisata

WISATWAN : Terlihat para pengunjung objek wisata yang membeludak pada libur dan cuti hari raya Idul Fitri 1446 H.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id – Diprediksi pengunjung objek wisata di Kabupaten Lebong masih akan tetap membeludak pada H+5 dan H+6 atau tanggal 5 hingga 6 April 2025 pada libur dan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah kepada peneglola objek wisata maupun para pengunjung harus tetap mengutamakan keselamatan selama berwisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olaharaga (Disparpora) Kabupaten Lebong, Riki Irawan SSos MSi mengatakan, bahwa dari laporan petugas yang melakukan pemantauan objek wisata, antusias masyarakat mengunjungi objek wisata sangat tinggi.
“Pengunjung mulai berdatangan mulai dari pagi hingga soreh hari,” sampainya, Jumat 04 April 2025.
Lanjut Riki, libur dan cuti bersama hari raya Idul fitri 1446 H masih ada 3 hari lagi (hingga Senin, 07 April), sehingga besar kemungkinan pada hari Sabtu-Minggu 05-06 April 2025, para wisatawan kemungkinan besar masih akan mengunjungi objek wisata.
“2 hari kedepan masih akan menjadi puncak wisatawan mengunjungi objek wisata,” jelasnya.
BACA JUGA:Ini Cara Satgas Pangan di Rejang Lebong Pastikan Ketersediaan Bapokting
BACA JUGA:Warga Rejang Lebong Diimbau Waspadai DBD, Begini Caranya
Masih kata Riki, mengingat pengunjung masih akan tetap mendatang objek wisata, diharapkan kepada wisatwan untuk mengutamakan keselamatan keluarga terlebih dahulu, terutama mengawasi anak-anak apalagi objek wisata di Kabupaten Lebong sebagian besar merupakan objek wisata yang berkaitan dengan air atau tempat pemandian.
“Alhamdulillah kecelakan para wisatwan di objek wisata tidak ada dan kita berharap jangan sampai terjadi,” tuturnya.
Sementara itu ucap Riki, kepada pengelola objek wisata untuk jga selalu mengawasi para pengunjung, mempersiapkan peralatan keselamatan, petunjuk-petunjuk kawasan yang berbahaya atau dilarang untuk didekati harus selalu terpasang dan disampaikan kepada pengunjung.
“Jangan sampai membuat para pengunjung tidak mau lagi berkunjung karena kelalaian dari pengelola,” tutupnya.(erik)