Ini Penyebab Warga Mukomuko Diimbau Tak Konsumsi Air Sungai

Masyarakat diimbau tidak konsumsi air sungai -IST/BE -
harianbengkuluekspress.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto didampingi Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Ali Mukhibin menegaskan, kualitas air sungai rendah. Sehingga masyarakat diimbau tidak mengkonsumsi air dari aliran sungai.
“Jangan digunakan untuk mandi, memasak dan lainnya. Karena sungai di daerah kita ini kualitasnya rendah,” bebernya.
Menurutnya, berdasarkan data DLH Kabupaten Mukomuko pada tahun 2024 lalu, indek kualitas air sungai hanya di angka 37,62. Nilai tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2023 yaitu 48,46. Dan yang melatarbelakangi indek kualitas air sungai di daerah ini mengalami penurunan, karena dampak terjadinya pencemaran. Baik tercemar limbah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, industri, dan kebiasaan warga buang air besar di sungai.
“Ini penyebab indeks kualitas air sungai di daerah ini menurun dari tahun sebelumnya. Dengan menurunnya indeks kualitas air sungai tersebut, tentu tidak baik jika dikonsumsi oleh masyarakat. Ayo hentikan aktivitas yang menimbulkan pencemaran di Sungai,” ujarnya.
BACA JUGA:Wisatawan Diarahkan Mandi di Pantai Jakat, Ini Alasannya
BACA JUGA:Serahkan Sertifikat Elsimil ke Catin, Begini Pesan Wabup Kepahiang
Ia juga menyampaikan, dengan kondisi air sungai yang tidak lagi berkualitas. Pihaknya telah melakukan pemantauan dan pemasangan alat di 11 titik untuk menentukan indeks kualitas lingkungan (IKLH) yang ada di daerah ini. Terdiri dari pemantauan udara empat titik, air tujuh titik dan lahan.
”Hasil pemantauan yang telah dilakukan tersebut, untuk nilai IKLH di daerah ini turun dari 69,44 menjadi 66,82. Ini juga disebabkan karena indeks kualitas air sungai di daerah ini terus mengalami penurunan,” ujarnya.
Adapun pemantauan kualitas air sungai di tujuh titik diantaranya enam sungai utama dan satu danau. Dari sebanyak enam sungai utama yang ada di daerah itu, yakni Sungai Manjuto, Sungai Muar, Sungai Selagan, Sungai Bantal, Sungai Air Dikit, Sungai Teramang, dan satu danau di daerah ini. Dan dari setiap sungai itu, ada tiga sampel yang diambil dan dipantau. Di antaranya air sungai di bagian hulu, hilir, dan tengah, dan aktivitas pengambilan sampel air sungai ini dilakukan tiga kali setahun.
”Dari hasil pemantauan kualitas air sungai, udara, dan lahan. Hanya indeks kualitas air sungai menurun dibandingkan tahun sebelumnya,” demikian Ali.(budi)