Pengerukan Alur Ditarget Sebulan, Peralatan Ditambah Bertahap

IST/BE Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang mengalami pendangkalan kronis. --

Harianbengkuluekspress.id - Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terus dilakukan untuk memperlancar aktivitas pelabuhan. General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Bengkulu S Joko mengatakan, dari hasil koordinasi dengan pihak pelaksana, pengerukan alur ini ditargetkan selesai dalam satu bulan ke depan.

"Pengerukan alur ini ditargetkan selesai dalam satu bulan," ujar Joko, Jumat 4 April 2025.

Dijelaskannya, pengerukan alur yang telah mengalami pendangkalan kritis itu, saat ini menggunakan satu unit alat berat. Setelah ini akan ditambah secara bertahap.

"Alat berat akan ditambah lagi," tuturnya. 

Joko mengatakan, setelah sepekan pengerukan menggunakan alat berat dilakukan. Nanti baru akan dilanjutkan dengan menggunakan mesin penyedot pasir. Sehingga pengerukan alur bisa lebih cepat. 

"Kami akan melanjutkan dengan mesin penyedot pasir," ujar Joko. 

BACA JUGA:Target RSMY Naik Kelas, Bangun Tiga Gedung Baru, Ini Peruntukannya

BACA JUGA:Sampah di Tebing Lubuk Manau Dibersihkan, DLHK Minta Jangan Lagi Buang Sampah Sembarangan!

Sementara itu, Joko menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Khususnya Gubernur, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu. Sehingga kedepan pengerukan alur ini diharapkan dapat memperlancar aktivitas keluar masuk kapal di Pelabuhan Pulau Baai. Mengingat pelabuhan Pulau Baai merupakan salah satu pelabuhan penting di Provinsi Bengkulu. 

"Dengan lancarnya aktivitas pelabuhan, diharapkan roda perekonomian di Bengkulu juga akan semakin meningkat," tuturnya. 

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, dirinya telah mengeluarkan surat edaran (SE) darurat atas kondisi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. 

"Saya juga telah mengeluarkan SE darurat terkait hal ini," jelas Helmi. 

Helmi mengatakan, sebelumnya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan pada April 2025 dengan alokasi anggaran mencapai Rp 1 triliun. Namun, melihat kondisi yang semakin darurat, ia meminta agar proses tersebut dipercepat.

"Kondisi ini sudah sangat darurat. Ada 20 kapal terjebak, baik di dalam maupun di luar pelabuhan, yang tidak bisa keluar atau masuk. Awalnya, pengerukan direncanakan pada April, tetapi kami minta dipercepat," tuturnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan